Kisah Taubatnya Mbah Joyo Kusumo Raharjo Dongos, Kedung, Jepara -->
Cari Judul Esai

Advertisement

Kisah Taubatnya Mbah Joyo Kusumo Raharjo Dongos, Kedung, Jepara

M Abdullah Badri
Senin, 03 Februari 2025
Flashdisk Ebook Islami

Jual Kacamata Minus
kisah tentang mbah joyo kusumo raharjo dongos
Makam Mbah Joyo Kusumo Raharjo, Dongos, Kedung, Jepara. Foto: dok. pribadi.


Oleh M. Abdullah Badri


JOYO Kusumo Raharjo yang dimakamkan di makam Sawo Dongos dulunya adalah orang yang nakal dan ndableg. Di masa remaja hingga mudanya, dia biasa mabuk dan jarang beribadah. Tapi sakti karena dia memiliki trah Getih Wangi, turunan Mbah Raden Said Sunan Kalijaga. 


Dia tobat setelah ada salah satu temannya tewas akibat mabuk berat. Joyo Kusumo tidak mau bernasib demikian. Dia ingin taubat saja. Dia bermaksud mulai kembali shalat Subuh lagi ke langgar. 


Di tengah jalan, Joyo Kusumo kecebrot peceren (tersungkur di comberan). Seolah ada orang yang menjagal. Bajunya pun kotor. Dia pulang, mandi, dan ambil baju lagi. Ketika hendak menuju ke langgar lagi, dia didatangi seorang laki-laki sepuh tak dia kenal, yang membawa oncor (lampu). 


"Tak terke langgar, nang," kata dia. 


Joyo Kusumo pun diantarnya ke langgar. Oncor untuk penerangan. Biar tidak kecebrot peceren lagi. Anehnya, saat jama'ah berlangsung, laki-laki itu tidak mau ikut shalat. Diajak shalat pun tidak mau. Dia hanya menunggu di depan mushalla sambil terus menyalakan oncornya. 


Karena penasaran, ketika pulang dari langgar, Joyo Kusumo bertanya, "jenengan niku sinten mbah, kok tidak mau shalat tadi". 


Sejenak Joyo melihat mata si kekek tua itu. Makin dilihat, kian terlihat putih semua. Joyo begidik. 


"Aku yo sebongso jin setan, nang?" Kata dia. 


"Kenapa ngantar aku sembayang, mbah?" Joyo mencoba meredam rasa takut. 


"Aku sebetulnya tidak ingin kau tobat. Makanya, tadi aku jagal kakimu biar kecebrot peceran. Tapi niat bertobat terlalu teguh, kamu kembali ke rumah, mandi, dan ganti baju lagi untuk ke langgar lagi. Harusnya kamu tidak kembali lagi ke langgar. Dan gara-gara itu, seluruh keluargamu diampuni dosanya oleh Allah. Aku kalah bila kamu kuganggu lagi, jangan-jangan seluruh warga kampung Dongos ini diampuni dosanya oleh Allah, karena taubatmu itu. Daripada begitu, lebih baik aku membantumu tobat daripada mengahalangimu, yang justru membuatku kalah denganmu". 


Jawaban itu membuat Joyo Kusumo merasa bangga. Saat perjalanan pulang, dia menceritakan pertemuan dengan setan tua itu kepada seorang emak-emak yang dia jumpai sedang berdiri di bawah pohon. 


Subuh memang agak samar. Lamat-lamat, Joyo Kusumo mendekati si emak-emak itu. Ternyata mbak Kunti. Hahaha. [badriologi.com]


Flashdisk Ribuan Kitab PDF

close
Iklan Flashdisk Gus Baha