 |
| Ngaji Kidung Arab di Pesantren Tasywiqul Furqon Kudus, 14 Desember 2025. |
Oleh M. Abdullah Badri
Setelah bedah buku "Sejarah Wafat dan Tertundanya Pemakaman Rasulullah Saw" di SMA TBS Kramat Putri pada Ahad pagi kemarin, saya diminta untuk ngisi kajian Ilmu Arudl di Ponpes Tasywiquth Furqon Kudus pada siang sampai sore setelah bedah buku. Tagline mereka: "Ngaji Kidung Arab".
Saya memberi materi Arudl kepada 70an santri pondok tersebut selama tiga jam. Sama sekali mereka tidak kenal ilmu Arudl walaupun sudah kenal syair-syair Arab di kitab-kitab yang mereka hapal, dan sudah tahu banyak terkait Nahwu Shorof.
Responnya sungguh luar biasa. Selama tiga jam (14.00-17.15 WIB) tidak ada yang ngantuk dan tetap bersemangat saat saya ajak mereka melagukan 16 bahar, berulang-ulang, dan saya berikan contoh-contohnya.
Begitu mereka saya beri lagu Bahar Sari', mereka lupa lagu Bahar Kamil dan Bahar Basith. Hahaha. Baca: Makna Cover Nuhudlul Kafi - Buku Ilmu Arudl dan Qowafi.
Ternyata, selama ini mereka baru paham bahwa syair-syair Arab cukup banyak yang mereka hapal. Ilahilas misalnya, mereka baru tahu bahwa bahar syair itu adalah Wafir. Maulaya Sholli, juga baru mereka tahu kalau itu syair berwazan Bahar Basith.
Sayangnya, karena terbatas waktu, saya tidak sampai ke materi zihaf, illat, darurat syair yang legal serta ke Bab penting bernama Qofiyah atau Qowafi. Mereka baru saya beri wawasan tentang:
- Sejarah Ilmu Arudl dan Penemunya
- Hukum Mempelajari Ilmu Arudl
- Berbedaan Syair, Nadhom, Sajak dan Prosa
- Bagian-bagian Syair Arab
- Nama-nama bait syair Arab
- Nada 16 syair Arab lengkap (nyanyi bersama)
- Taf'ilat Bahar
- Juz Taf'ilat Bahar
- Cara taqthi' (mrotholi teks) syair Arab
- Da'irotul Arudl syair Arab (asal muasal urutan syair Arab di Ilmu Arudl)
Saya belum sampai membahas lainnya. Tapi, minimal mereka mampu mengenali bahwa syair ini Bahar Rojaz, ini Bahar Thowil, ini Bahar Hazj dan tahu bagaimana nada lagunya. Tanpa mengetahui nadanya, bakal sulit mengenali nama syairnya. Apalagi menganalisisnya.
Bila ada waktu berlebih, saya akan mengulas tentang variasi taf'ilat yang legal digunakan dalam 16 bahar. Begitu pula cacat qofiyahnya, akan saya jelaskan. Materinya masih bertumpuk.
Diantara materi itu adalah tentang bagaimana saya menggunakan teknologi AI untuk menyusun secara lebih cepat membuat syair Arab sesuai kaidah Ilmu Arudl. Rahasia ini tidak pernah saya sampaikan ke publik, kecuali yang bertanya ke saya secara privat. Saya tidak menjelaskan di buku saya "Nuhudlul Kafi".
Saya kok berpikir, Andai pelatihan Arudl dibuat sehari, insyaAllah materi dasar Ilmu Arudl beserta rahasia saya mencipta syair, akan saya ungkapkan lebih detail sehingga langsung bisa dipraktikkan di lapangan. Bagi yang paham Nahwu-Shorof, materi itu akan membuatnya mudah melek membuat syair, bukan hanya mengenalinya.
Opo payu yo misal saya membuat Kajian Ilmu Arudl sehari ke pesantren-pesantren dan kampus-kampus sastra Arab, dan berbayar? [badriologi.com]
