Oleh M. Abdullah Badri
BERMULA dari sebuah buku yang cacat menulis kesejarahan Madrasah Tasywiquth-Thullab Salafiyah (TBS), saya mendapatkan tugas untuk mengawal pelurusannya. Saya harus membantah dan sekaligus membuktikan bahwa TBS tidak pernah "berkompormi dengan Belanda", sebagaimana ditulis dalam buku tersebut.
Saya koreksi total buku tersebut dalam terbitan yang saya beri judul "Dalil Sejarah TBS". Di dalamnya, saya tulis kalau pendiri Madrasah TBS itu jelas versi dan namanya. Tidak seperti buku SAQ yang ditulis secara serampangan, meracau, kacau dan acakadut.
Menyimpulkan "bodoh" kepada Kiai Sofwan Durri (paman KH. Turaichan Adjhuri) dan juga KH. Ma'mun Ahmad, juga saya koreksi total sebagai su'ul adab yang tidak bisa dimaafkan.
Saya tulis terlalu tebal koreksi saya atas buku yang ditulis tujuh penulis alumni Madrasah Qudsiyyah Kudus tersebut. 165 halaman. Usul supaya KH. Ulil Albab Arwani menulis kata sambutan, harus saya tolak. Terlalu mahal kefiguran beliau kalau hanya disertakan untuk buku serampangan, meracau, kacau dan acakadut begitu.
Lomba Resensi
Nah, pada momen Harlah Madrasah TBS ke-93 (16 Februari 2019), "Dalil Sejarah TBS" dilombakan naskahnya oleh panitia Pengurus Pusat Ikatan Siswa Abiturien TBS (PP. IKSAB). Bagi yang minat membacanya untuk diresensi balik, silakan japri saya. Saya masih ada 10an buku di rumah. Sudah habis terjual 1000 eks edisi cetak pertamanya.Edisi cetak kedua kayaknya baru siap edar pertengahan Februari 2019 mendatang (setelah ada koreksi teks dari masyayikh). 1000 eksemplar juga. Baru di percetakan awal Februari ini.
Bagi yang kesulitan mendapatkan "Dalil Sejarah TBS", saya hibahkan 5-10 eks selama persediaan masih ada. Hanya untuk penulis yang mau mengikuti lomba resensi yang saya maksud. Paling lambat datang ke rumah besok Senin, 4 Februari 2019. Saya tidak kirim-kirim via pos untuk hibah ini. Satu orang hanya satu buku dengan menunjukkan karyanya terlebih dulu. Maksimal 10 orang.
Bukti kalau dia penulis yang layak saya beri hibah buku, misalnya, ia bisa menunjukkan karyanya di media, blog pribadi, dan lainnya. Kalau hanya untuk memilikinya, nyuwun sewu, tunggu saja beli pas acara puncak harlah. Harganya sudah tidak lagi 35 ribu (harga normal di toko buku Rp. 63.700).
Di bawah ini silakan baca aturan main lomba resensi "Dalil Sejarah TBS". Silakan dishare tanpa ijin. [badriologi.com]
