 |
| Foto bersama setelah penutupan Dirosah Ula PC. Rijalul Ansor GP. Ansor Kabupaten Jepara di Pesantren Darul Ulum, Donorojo, Jepara, Jumat-Sabtu (23-24 Agustus 2019). Foto: dokumen peserta. |
Oleh M Abdullah Badri
SAAT memberikan ijazah Hizib Kailani ini pada 24 Agustus 2019, Rais Syuriah PCNU Jepara, KH. Ubaidillah Noor Umar (Kiai Ubaid, Donorojo, Jepara) menceritakan kisahnya. Menurut beliau, saat Syaikh Abdul Qadir Jailani menciptakan wirid Hizib Kailani, Baghdad saat itu sedang dalam kondisi kacau.
"Nek ancen mok lakoni, posonano 3 dino. Sak jeroni poso, Bar Maghrib woco ping 7, bar Subuh ping 7/ Kalau hendak mengamalkan ijazah, puasalah 3 hari. Dalam puasa itu, usai Maghrib bacalah 7 kali, habis Subuh 7 kali," demikian guru Kiai Ubaid, KH. Chudlari (Tegalrejo, Magelang), mujiz ijazah Hizib Kailani, berikut teks lengkapnya:
رَبِّ إِنِّيْ مَغْلُوْبٌ فَانْتَصِرْ. وَاجْبُرْ قَلْبِيَ الْمُنْكَسِرْ. وَاجْمَعْ شَمْلِيَ اْلمــُنْدَثِرْ. إِنّكَ اَنْتَ الرَّحْمَنُ الْمُقْتَدِرْ. إِكْفِنِيْ يَا كَــــافِي وَهُوَ الْعَبْدُ الْمُفْتَقِرْ. وَكَفَى بِاللهِ وَلِيًّــا وَكَفَى بِاللهِ نَصِيْرًا (حَسْبُنَا اللهُ وَنِعْمَ الْوَكِيْلُ نِعْمَ الْمَوْلَى وَنِعْمَ النَّصِيْرُ إِسْتَجِبْ لَنَـــا أَمِيْن – ثلاث مرات) إِنَّ الشِّرْكَ لَظُلْمٌ عِظِيْمٌ وَمَا اللهُ يُرِيْدُ ظُلْمًا لِلْعِبَادِ. فَقُطِعَ دَابِرُ الْقَوْمِ الَّذِيْنَ ظَلَمُوْا. وَالْحَمْدُ للهِ رَبِّ الْعَالَمِيْن
Artinya:
Ya Rabb, hamba terkalahkan, tolonglah. Paksa (kuatkanlah) hatiku yang hancur. Kumpulkanlah sisiku yang terserak. Sesungguhnya engka Yang Maha Kasih Sayang, yang Maha Menentukan. Cukupilah wahai Yang Maha Mencukupi, dia (aku) adalah hamba yang fakir. Dengan Allah, cukuplah sebagai wali (penolong). Dengan Allah, cukuplah sebagai penolong (nashir). Hasbunallah wani'mal wakil, ni'mal maula wani'man-nashir, kabulkanlah doa kami. Amin. (3 kali dibaca). Syirik adalah kedhaliman yang besar. Dan Allah tidak berbuat dhalim kepada hamba-hambaNya. Maka orang-orang yang dhalim itu dimusnahkan sampai ke akar-akarnya. Segala puji bagi Allah, Tuhan seluruh alam.
Cara mengamalkannya:
- Puasa 3 hari,
- Tiap ba’da shalat Maghrib dan Subuh selama puasa dibaca 7 kali,
- Setiap bepergian, hendaknya dibaca, sebagai doa melindungi diri sendiri dari potensi yang membahayakan. InsyaAllah selamat dunia akhirat.
 |
| Teks amalan Hizib Kailani dari KH. Ubaidillah Noor Umar. Foto: olahan pribadi. |
Dalam teks di atas, ada tanda kurung حَسْبُنَا اللهُ وَنِعْمَ الْوَكِيْلُ نِعْمَ الْمَوْلَى وَنِعْمَ النَّصِيْرُ إِسْتَجِبْ لَنَـــا أَمِيْن yang harus dibaca 3 kali saat diamalkan, merupakan tambahan dari guru Kiai Ubaid, sesuai catatan ijazah beliau dari Kitab Dala'ilul Khairat.
Kiai Ubaid sengaja mengijazahkan Hizib Kailani kepada puluhan peserta Dirosah Ula PC. Rijalul Ansor GP. Ansor Kabupaten Jepara karena menurut beliau, NU dan negara, dalam situasi sekarang, dianggap dalam kondisi kacau. NU pun mendapatkan musuh berat yang bahkan berasal dari dalam sendiri. Bukan dari luar.
"Paling berat diperangi adalah NU dalam (garis lurus)," demikian tutur Kiai Ubaid kepada peserta Dirosah Ula, di Pesantren Darul Ulum, Donorojo, Jepara. [badriologi.com]
