Mimpi Bertemu dengan Guru Spiritual yang Lama Tidak Silaturrahim -->
Cari Judul Esai

Advertisement

Mimpi Bertemu dengan Guru Spiritual yang Lama Tidak Silaturrahim

M Abdullah Badri
Jumat, 20 Desember 2019
Flashdisk Ebook Islami

Jual Kacamata Minus
mimpi bertemu kiai spiritual yang lama sekali tidak beretemu
Ilustrasi tafsir mimpi bertemu kiai.

Oleh M Abdullah Badri

JUMAT malam sekitar pukul 21:00 WIB, 20 Desember 2019, lama tidak bertemu dengan beliau (sebulan), tiba-tiba saya sowan ke kiai. Tapi rumah beliau dalam mimpi tidak seperti yang tampak seperti dalam alam nyata seperti biasanya.

Langsung saja. Dalam mimpi seolah saya bersama rombongan pengendara motor lain, yang jumlahnya puluhan, mengawal beliau dari tempatentah dan entah dari mana (tidak diketahui), langsung ke rumah beliau.

Sampai di suatu rumah, ternyata bukan beliau yang saya kawal secara rombongan. Tapi sosok lain yang saya kenal sebagai kiai di kampung saya, seorang hafidz Al-Qur'an.

"Mbah Kiai sibuk. Kamu sementara di sini ngajinya, bersama saya," kata kiai itu setelah masuk ke ruang tamu. Saya lihat tidak ada suguhan di ruang tamu itu. Padahal banyak pria berseragam Banser dan Pagar Nusa, yang sedari tadi mengawal.

Saya hanya mengangguk. Mengiyakan.

Tiba-tiba ada Mbah Kiai datang, berpakaian seperti biasanya, serba putih. Wajah beliau serius. "Sudah. Itu kamu di sini dulu, aku sibuk ngurus tamu-tamu yang datang (soal pengajian - batin saya di mimpi)," kata beliau.

Tak berapa lama, datang teman saya seorang doktor yang dalam beberapa hari terakhir merasa sedang kepikiran beliau terus-menerus. Bersama rombongan mobil, ia tiba-tiba nyerobot ingin bertemu langsung Mbah Kiai.

"Sebentar. Kamu jangan ke sana dulu. Beliau banyak tamu," kata saya setengah memaksa.

Dia ternyata nekad. Langsung nyelonong ke rumah Mbah Kiai. Ruang tamunya lebih luas dari yang biasa saya lihat. Jajanan tamu lengkap dengan tikar yang terlihat rapi dan bagus, juga saya lihat tersiap untuk para tamu (baik laki-laki maupun perempuan).

Mbah Kiai terlihat tersenyum melihat saya mencegah teman saya itu langsung menemui beliau.

"Jangan ke sini. Ke sana dulu. Aku sibuk," kata beliau, ke teman saya.

"Loh, tenan toh, kamu dibilangin tak percaya," kata saya dalam Bahasa Jawa.

Akhirnya, kami berdua di rumah kiai kampung yang saya kenal itu, yang dalam mimpi, rumahnya ternyata berdekatan. Kami makan gorengan dan ketela godog yang biasa disuguhkan santri-santri Mbah Kiai.

"Kamu tahu Desa Troso?" Tiba-tiba kiai itu bertanya.

"Nggih, tahu".

"Di sana ada pondok pesantren famili-mu banyak yah?"

"Malah tidak tahu saya kiai," jawab saya, langsung terlihat seperti ziarah ke makam-makam yang tidak saya kenal sebelumnya. Hanya sebentar.

Saya bangun tidur. Belum Isya'an. Tidur sebentar kok ditemui Mbah Kiai. Apa artinya?

Iseng mencari tafsir di situs-situs tafsir mimpi, katanya, akan ada kabar kenaikan jabatan bila mimpi itu dialami oleh laki-laki yang sudah menikah seperti saya. Kebetulan pas kangen banget sama beliau saat menulis ini, seperti pengakuan teman saya yang doktor itu. Ironisnya, saya bukan pejabat. Hahaha.

Oh, iya. Siang hari Jumat itu, istri baru periksa kandungan ke dokter. Katanya, anak ketiga bekelamin perempuan dan berusia 27 minggu. Mungkin inilah kenaikan pangkat yang dimaksud. Naik pangkat sebagai bapak tiga anak. Hahaha. [badriologi.com]

Flashdisk Ribuan Kitab PDF

close
Iklan Flashdisk Gus Baha