Kiai Maimun Zubair Jepara, Penulis Lebih dari 60 Judul Kitab -->
Cari Judul Esai

Advertisement

Kiai Maimun Zubair Jepara, Penulis Lebih dari 60 Judul Kitab

M Abdullah Badri
Senin, 15 September 2025
Flashdisk Ebook Islami

Jual Kacamata Minus
foto kiai maimun zibair jepara penulis puluhan kitab pesantren
Foto Kang Kiai Maimun Zubair Jepara.


Oleh M. Abdullah Badri


NAMANYA Maimun Zubair. Dia hanya lulusan SD dan alumni Ponpes Miftahul Ulum, Jogoloyo, Demak. Rumahnya di Raguklampitan, Batealit, Jepara. Memiliki pesantren yang diberi nama Miftahul Huda. Murid mukimnya hanya 10an orang. Namun, sejak 7 tahun terakhir, lebih dari 60 judul buku berbahasa Arab dan Indonesia lahir dari tangan kreatifnya. 


Orang Jepara sendiri sangat jarang mengenalnya. Sebab, nama dia tertulis sebagai Abu Naufal Al-Banari di kitab dan bukunya. Orang Lampitan pun tidak mengenal nama tersebut. Apalagi dia tidak memiliki akun medsos apapun kecuali nomor WA. Naufal adalah nama putra dia satu-satunya. Naufal sekarang tidak sekolah formal. Setiap hari, 9 kali sesi, dia diajar langsung oleh ayahnya sendiri, di rumah. 


Kini, kesibukan Kang Kiai Maimun di rumah hanya menulis dan mengajar anak serta murid-muridnya. Baginya, resep bisa menulis kitab hanya satu: nganggur. Kalau sibuk, naskah apapun akan sulit rampung. 


Selama ini, ketika dia menulis naskah, dia hanya diberi bisyaroh (hadiah bebungah) ratusan ribu dari percetakan. Padahal, kitabnya dicetak hingga lima ribu eksemplar. Dijual di harga 10-15 ribuan saja. Tebal halaman rata-rata 30-40an saja. Ada yang di atas 100an halaman, tapi hanya beberapa judul saja. 


Kitabnya berjudul Ha'ula Qudwatuna (هؤلاء قدوتنا) misalnya, pernah dibaca KH. Anwar Zahid dan dipesan hingga 2,5 ribu eksemplar untuk para santrinya. Sayangnya, dari jumlah itu, dia hanya cukup di-bisyaroh. Ya Allah! 


Ini sama dengan nasib kitabnya Mbah Kiai Mudhofar Kriyan, yang dicetak 1000 eksemplar, tapi pihak keluarga hanya diberi royalti kurang dari 700 ribu. Repot. Reyot. Wajarnya, penulis (atau yang berhak) mininal mendapatkan 10 persen dari harga jual. Bukan hanya 2 persen saja. 


Kitab yang ditulis Kang Kiai Maimun tidak bisa menghidupinya. Padahal, kitab-kitabnya telah menghidupi ribuan santri secara intelektual dan iman. Berikut inilah judul-judul kitabnya, sesuai judul cover yang diberikan kepada saya (urut abjad):


1. Ahsanul Qoshosh (أحسن القصص)

2. Aja'ibus Shodaqoh (عجائب الصدقة)

3. Al-Bayan wat Tabyin (البيان والتبيين)

4. Al-Bayanul Lami' (البيان اللامع)

5. Al-Bayanul Wadhih (البيان الواضح)

6. Al-Jauharus Tsamin (الجوهر الثمين)

7. A'malul Aba' (أعمال الأباء)

8. As-Shilah Bainal Aba' wal Abna' (الصلة بين الأباء والأبناء)

9. At-Ta'ariful Muhimmah fin Nahwi was Shorfi (التعاريف المهمة في النحو والصرف)

10. Basya'irot wa Tasliyatun Lil Mushob (بشائرات وتسلية للمصاب)

11. Bulughul Masarrot fi Hikamil Ibadat (بلوغ المسرّات في حكم العبادات)

12. Durusu Ta'limil Aghniya' (دروس تعليم الأغنياء)

13. Fa Firru IlaAllah (ففرّوا إلى الله)

14. Fathur Rohmanir Rohim (فتح الرحمن الرحيم)

15. Fiqhu Wasa'ilit Tawashul Al-Ijtima'i (فقه وسائل التواصل الإجتماعي)

16. Hadiyyatun Liz Zaujain (هديّة للزوجين)

17. Ha'ula' Qudwatuna (هؤلاء قدوتنا)

18. Ibroh Li'ulil Albab (عبرة لأولى الألباب)

19. Ibro'udz Dzimmah (إبراء الذمة)

20. Ihya'ul Mayyit (إحياء الميت)

21. Kafa bil Mauti Wa'idho (كفى بالموت واعظا)

22. Kaifa Arofta Robbak (كيف عرفت ربك)

23. Kanzul Ula (كنز العلى)

24. Kasyfu Khofa' wa Muzilus-tibah (كشف خفاء ومزيل اشتباه)

25. Kasyfus Sutur (كشف الستور)

26. Kitabun Khosh fin Niyat (كتاب خاص في النيات)

27. La Budda Lil Alim Min Malin wa Jahin (لا بد للعالم من مال وجاه)

28. Ma Fa'alaAllahu Bik (ما فعل الله بِك)

29. Majmu'atu Ad'iyatin Nahdliyyah (مجموعة الأدعية النهضية)

30. Masyariqul Anwar Min Kalamil Akhyar (مشارق الأنوار من كلام الأخيار)

31. Miftahul Barokah (مفتاح البركة)

32. Miftahus Sa'adah was Surur (مفتاح السعادة والسرور)

33. Min Aina Ta'kul (من أين تأكل)

34. Mizahun Nabi (مزاح النبي)

35. Mukhtashor Jiddan (مختصر جدا في مختصرات ألفاظ أجرومية)

36. Nuru Ahlil Yaqin (نور أهل اليقين)

37. Nurul Yaqin (نور اليقين)

38. Qurrotu Uyunir Roghibin (قرة عيون الراغبين)

39. Sa'ah wa Sa'ah (ساعة وساعة)

40. Shollu Alaihi (صلّو عليه صلى الله عليه وسلم)

41. Ta'limul Amwat Lil Ahya' (تعليم الأموات للأحياء)

42. Tasirul Kholaq Innallah Huwar Rozzaq (تيسير الخلاق - إن الله هو الرزّاق)

43. Tastbitul Fuad (تثبيت الفؤاد)

44. Tidzkarun Ni'am (تِذكار النعم)

45. Tuba Liman Ro'ani (طوبى لمن رأني)

46. Uswatun Hasanah (أسوة حسنة)

47. Wasilatul Ghufron (وسيلة الغفران)

48. Yanabi'ul Ghina (ينابيع الغنى)

49. Zadul Fudhola' bi Hikayatil Ashiya' (زاد الفضلاء بحكايات الأسحياء)


Bahasa Indonesia:

50. Panduan Qurban & Aqiqah versi Madzhab Syafi'i

51. Haid & Permasalahannya versi Madzhab Syafi'i

52. Al-Bayanul Lami' Mengupas Keshahihan Dalil Ataqoh dan Fidyah

53. Panduan Ibadah Puasa Ramadlan dan Zakat Fitrah versi Madzhab Syafi'i

54. Fikih Wanita versi Madzhab Syafi'i


Ada sekitar 10an judul karya Kang Kiai Maimun di atas yang saya baca tuntas. Yang baru separo saya baca adalah Kitab Fiqih Media Sosial (فقه وسائل التواصل الإجتماعي). Buku itu saya beli ke beliaunya langsung ketika mengantar buku saya Nuhudlul Kafi (نهوض الكافي في علم العروض والقوافي) yang dia beli juga, sekitar dua pekan lalu. 


Jelang musim posonan Ramadhan tahun depan, Kang Kiai Maimun Zubair Lampitan siap mencetak kitabnya, tapi dia inginnya kepada percetakan yang mau berbagi royalti layak. Sudah sewajarnya seorang penulis bisa hidup dari karyanya, walau sepantasnya. Berikut delapan naskah kitabnya yang siap diambil dan diterbitkan:


55. Al-Badrut Tamam (البدر التمام)

56. Ar-Rauhu war Raihan (الروح والريحان)

57. At-Tahdzir wal Ighro' (التحذير والإغراء)

58. Izalatu Syubahil Ha'iroh (إزالة شبه الحائرة)

59. Miftahul Ulum (مفتاح العلوم)

60. Mi'rojus Su'ada' (معراج السعداء)

61. Nuru Ulil Fadhli wal Kamal (نور أولى الفضل والكمال)

62. Zadul Wa'idh (زاد الواعظ)


Buku Bahasa Indonesia yang belum terbit:

63. Panduan Bahtsul Masail 

64. Fikih Budaya 

65. Fikih Seputar Jenazah dan Permasalahannya 

66. Fikih Seputar Budaya Santunan Yatama 10 Muharram

67. Fikih Masjid dan Pengelolaan Aset Masjid 

68. Keutamaan Membaca Manaqib Syaikh Abdul Qodir Al-Jailani


Ibaratnya, Kang Kiai Maimun Zubair adalah Ibnu Harjo-nya wong Jeporo, atau Kiai Asmuni-nya wong Batealit, dimana mereka semua sama-sama menulis kitab hingga puluhan judul. Untuk dokumentasi, saya sempat menuliskan syair (Bahar Rojaz) untuk Kang Kiai Maimun. 


وَأَلَّفَ الْمَيْمُوْنُ عُشْرَاتِ الْكُتُبْ :: أَكْـثَـرَ مِنْ خَمْسِيْنَ عِنْوَانًا يَصُبْ

Kang Kiai Maimun telah menulis lusinan kitab. Lebih dari lima puluh judul dia tuangkan.


مَسْكَـنُهُ بَــيْتٌ عَلِيْتٌ يُـعْـرَفُ :: طُـلَّابُـهُ قَلِيْلَـةٌ تُسْتَعْطَفُ

Tempat tinggalnya adalah sebuah majelis tinggi ternama (maksudku Batealit). Murid-muridnya sedikit namun simpatik. 


وَعُـمْرُهُ اثْنَانِ وَأَرْبَـعُـوْنَ :: لَـمْ يَـعْرِفِ الْأُنَاسُ حَتَّى الْأٓنَ

Umurnya empat puluh dua tahun. Orang-orang belum mengenalnya, sampai sekarang. 


شـَخْصٌ نَدِيْرٌ وَلَهُ الْـحُرِّيَّــةُ :: كِـتَابَــةَ الْكُتُبِ وَهْيَ مِـنْحَـةُ

Dia orang langka yang memiliki kebebasan waktu menulis banyak buku, dan itu merupakan suatu anugerah. 


Jika Anda ingin mengapresiasi Kang Kiai Maimun, silakan beli kitabnya. Tapi ke distributornya. Dia tidak memiliki kebebasan menjualnya kecuali barang didapatkan dari distributor langsung. Begitulah nasib penulis sekarang: menulis, tapi tidak bisa menjual sendiri bukunya! 


Karena itulah, ket biyen, saya tidak pernah memberikan naskah ke penerbit manapun. Tak tulis dewe, tak lay-out dewe, tak terbitke dewe, tak dol dewe. Dan saya punya penerbit sendiri. Ket biyen. [badriologi.com]


Flashdisk Ribuan Kitab PDF

close
Iklan Flashdisk Gus Baha