 |
| Banner acara Hari Santri dengan tema: Sarung Santri di Sarang Teknologi, Senin, 25 September 2021. Foto: Ansor Ngabul, Tahunan, Jepara. |
Oleh M. Abdullah Badri
ITULAH tema dialog Hari Santri di Gedung NU Ngabul malam ini (25 Oktober 2021). InsyaAllah akan dihadiri oleh tiga narasumber yang semuanya adalah tokoh-tokoh muda NU di Jepara, yang beberapa pekan lalu mencalonkan diri sebagai Ketua GP. Ansor Jepara.
Usai dialog dengan tema unik di atas, GP. Ansor Desa Ngabul melaunching Channel Youtube baru mereka yang diberi nama "Santri Kedonyan". Kedonyan adalah akronim dari "kerja, donga, nyantai". Habis kerja, yang dilengkapi doa, hidup para santri itu nyantai dan damai.
Baca: Selalu Berhitung Pahala Tanda Rahmat Allah Hilang Darinya
Bila penasaran isinya seperti apa? Datanglah ke Gedung NU malam ini. Tak ada biaya registrasinya kok. Ada banyak lengser yang semuanya diisi nasi beserta lauk oleh seluruh kader Ansor di Ngabul. Wareg pokomen.
InsyaAllah, narasumber akan bergantian mengulas bagian tema: sarung (tradisi), santri (intelektualisme) dan sarang teknologi (tantangan inovasi masa depan). Barangkali, sarung bisa jadi kunci dialog antar mereka.
Bila sepakat memaknai sarung sebagai simbol tradisi, maka, ia akan jadi objek perkembangan teknologi. Saya setuju, sejak ada Hari Santri, sarung sudah masuk ke pasar materialisme simbolik dimana banyak komunitas menyadari "ma khalaqta hadza bathila" (Engkau tidak mencipta semua ini dengan sia-sia, Gusti).
Sarung pun jadi kebutuhan interaksi identitas yang kian diakui oleh masyarakat yang semakin dewasa menggunakan Internet of Thing (IoT) dengan ciri utama revolusi 4.0 nya sekarang, yakni: massifnya interkoneksi komunikatif berbasis media sosial dan privasi media.
Baca: Kecintaan Nabi Kepada Para Sahabat Anshor - Rijalul Ansor NU Kuat Menyontoh?
Tantangan santri di era teknologi ini ya bukan hanya bagaimana memanfaatkan teknologi (konsumen), tapi bagaimana agar mereka juga bagian dari produsen hasil perkembangan teknologi, minimal memproduksi konten lah -bila tidak mau jadi korban tsunami informasi dan rekayasa teknologi.
Channel Santri Kedonyan hadir untuk tantangan tersebut. [badriologi.com]
