Ilustrasi doa wabah. Foto: istimewa. |
Oleh M. Abdullah Badri
BULAN Juni 2021, jumlah orang yang meninggal di daerah saya, Ngabul, ada 53 nama. Bulan ini, per tanggal 10 Juli 2021, jumlahnya ada 20 nama. Mengapa saya tahu? Karena LazisNU Ngabul biasa memberikan bantuan ke keluarga meninggal setiap ada kabar. Per nama mendapatkan santunan 300an ribu.
Akumulasinya, per Juni 2021 kemarin, LazisNU Ngabul berhasil menghabiskan dana sosial tersebut hingga Rp. 15 juta. Semua itu berkat ada program "Koin NU Peduli" yang selalu diambil relawan per wilayah setiap bulannya.
Kini, sejak musim pancaroba yang dilengkapi wabah virus yak nah itu viral, relawan lumayan kewalahan mengambil koin NU dari warga se-desa. Pasalnya, banyak warga NU di Ngabul yang sakit bersamaan. Relawan mau ngambil kotak koin ewuh atau bahkan takut tidak berani mendekat.
Baca: Kilatan Kawakibul Lama'ah Full Sepekan
Bayangkan, ada tujuh rumah di satu RT, satu gang, penghuninya sakit semua. Entah pilek, batuk, gemreges, irunge gak mambu tai kucing, ilat-e gak kroso mangan sambel terong, atau bentuk gejala lainnya.
Walhasil, ketika mau mengambil kotak ke rumah mereka, relawan LazisNU juga tidak tega, takut ketularan, atau berpikir: lebih baik duit dia buat beli dia obat saja. Ia putar balik.
Apa yang terjadi kemudian? Pengumpulan koin tidak maksimal, sementara nama yang meninggal belum berhenti. Izro'il tidak pernah bergeming. Dia terus saja melakukan tugasnya. Sudah dikasih vaksin gratis sekalipun, sangat bisa dia ambil.
Sehari saja tidak ada pengumuman innalillah, relawan LazisNU Ngabul sangat bersyukur. Tapi, kini mereka mengaku trauma, begitu ada yang ngrasani "alhamdulillah gak ana pengumuman," beberapa jam kemudian Izro'il bilang: "nyoh, cepet ndang bantu!". Ini terjadi berkali-kali, katanya.
Modin, kiai, warga, makin sibuk. Ada beberapa orang yang klenger karena capek mulosoro mayit, mulai takziyah, tahlilan, dan bahkan, -karena banyaknya aktivitas kirim doa sebulan full,- ada warga yang ngenyang acara ngaji'ake hanya 3 hari saja, bukan 7 hari.
Baca: Asbabun Nuzul Surat Al-Hasyr Ayat 9 dan Larangan Membenci Sahabat Nabi
Di musim Izro'il sering menyapa manusia saat ini, adalah wajar bila semalam terjadi ngaji'ake 7 harian untuk 3 orang di lokasi yang berdekatan. Barangkali, fenomena ini bukan hanya terjadi di desa saya saja. Desa Anda saya yakin mengalami hal sama.
Saya jadi ingat, pada tahun 2012 (9 tahun lalu), ada seorang waskito guru yang menyatakan: tahun 2021 nanti akan ada pagebluk massal. Seingat saya, ini terjadi sejak ada tanda falakiyah gerhana bulan 26 Mei 2021. Ini adalah gelombang innalillah massal kedua setelah 2020.
Menurut keterangan yang saya terima, gelombang virus episode ketiga akan ada yang lebih besar, nantinya. Saya juga mendengar, PPKM Nasional akan diterapkan di akhir Juli 2021. Semoga saja tidak!
Diapak-apakno, Izro'il tak bergeming. Cah LazisNU dimanapun harus husnudzon! Mumet sitik gak apa-apa, sing penting khidmah. [badriologi.com]