Kisah Lucu Bilal Jumatan Lupa Jadwal -->
Cari Judul Esai

Advertisement

Kisah Lucu Bilal Jumatan Lupa Jadwal

M Abdullah Badri
Kamis, 21 September 2023
Flashdisk Ebook Islami

Jual Kacamata Minus
kisah lucu bilal jumatan lupa jadwal
Ilustrasi: Bilal Lupa Jadwal. Foto: istimewa.


Oleh M. Abdullah Badri


TIAP Jumat Pahing, lelaki gembur itu selalu siap sebagai Bilal. Karena lupa, tanpa merasa bersalah, dia datang Jumatan agak kesiangan, seperti jama'ah lainnya. Melihat belum ada suara adzan, dia mengeluarkan omelan. 


"Lha iyo, wis wayahe adzan sing tugas malah ra teko-teko. Karepe piye," demikian omelan dia ke salah satu kiai, tetangganya. "He e, sopo to mas sing jatah dadi Bilal," respon sang kiai. "Lha mboh a, yi, aku ra paham," ungkapnya, enteng. 


Setelah itu, datang seorang laki-laki sepuh, petugas masjid. "Mas, nanti Bilal jenengan teruske yah. Bilalnya kurang hapal teks," katanya ke lelaki gembur itu, sambil menunjuk arah mimbar khatib Jumat. 


"Lho pak, iki Jumat opo?" 


"Pahing". 


"Mateng aku. Iki giliranku". 


"Lha piye sih, kok iso lali," tanya kiai. 


Lekas dia maju sebagai Bilal dengan baju lengan pendek. Habis Jumatan, sang khatib mengingatkan, "kalau jadi Bilal besok-besok pakai lengan panjang yah," kata sang khatib. "Nggih Pak Dhe," jawabnya. 


Ternyata, si Bilal lupa jatah giliran muadzin Jumatan karena Nariyahan malam hari libur. Padahal, Nariyahan malam Jumat Pahing jadi penanda jadwal Bilal untuknya, di siang hari. 


Andai si gembur tidak Jumatan, dia tidak akan mengomeli diri sendiri. Maklum, selain jadi ketua Ansor, dia juga jadi Panwas, BPD dan tenaga survei paruh baya, eh, paruh waktu ding. [badriologi.com

   

Flashdisk Ribuan Kitab PDF

close
Iklan Flashdisk Gus Baha