Kepuntel-Puntel, Banser Tetap Ngepam Menjaga Rasa -->
Cari Judul Esai

Advertisement

Kepuntel-Puntel, Banser Tetap Ngepam Menjaga Rasa

M Abdullah Badri
Kamis, 01 Mei 2025
Flashdisk Ebook Islami

Jual Kacamata Minus
lomba membuat video film pendek ansor jepara
Pamflet pengumuman lomba video kreatif GP. Ansor Jepara.


Oleh M. Abdullah Badri


SEMBILAN video yang dimuat akun YT GP. Ansor Jepara, yang dikirim ranting-ranting dalam "Lomba Video Kreatif" untuk menyemarakkan Kemah Bakti GP. Ansor Jepara 2025 cukup menarik disimak. Disana, banyak tema yang dibahas oleh tim kreatif walau tampil apa adanya saja. 


Tanpa suara, Ansor Ranting Desa Tunahan membuat video berjudul "Mletik", yang mengulas giat Ansor selain ngaji. Yakni, pemilihan ketua baru, yang di akhir videonya dilengkapi kata-kata bijak: "Diam Itu Bahasa, Perjuangan Itu Tenaga". Gokil. 


Ada pula video yang mengulas suami takut istri. Dikirim oleh Ansor Ranting Desa Ngabul, dengan judul "Kondo". Yakni, kondo bojo nek ape melu Kemah Bakti. "Oleh tah ora?" Kata aktor. "Oleh, tapi ojo mampir mantanmu yo," jawab istri. 


Aktif di Ansor memang penuh tantangan. Bentuk tantangan lain yang tervisualisasi dalam video lain adalah kiriman dari Ansor Ranting Desa Pendem. Dalam video berjudul "Ojo Nglemboro", film pendek ini mengisahkan marahnya kader Ansor lawas atas kader Ansor baru yang langsung diberi jatah ngimami tahlilan di acara "Dauroh Aswaja" MDS Rijalul Ansor tingkatan ranting. Sang ketua pun turun tangan untuk menjelaskan kalau anak pondok seperti kader Ansor baru itu memang sudah seharusnya diberi tugas tahlilan. Damai deh. 


Saking khidmahnya kader Ansor ke NU, film pendek lain juga mengisahkan seorang sahabat Ansor yang rela muter memasang stiker GKMNU ke rumah-rumah warga. Tanpa bayaran. Video ini dikirim dari GP. Ansor Ranting Desa Sekuro, Mlonggo, Jepara. 


Yang lebih menyentuh adalah film pendek garapan GP. Ansor Ranting Desa Krasak yang saya beri judul "Kepuntel Urip". Terkisah, seorang Banser harus ikut ngepam di Gedung NU Krasak karena sahabat lain tidak ada waktu. Sementara, istrinya mengeluh butuh uang untuk bayar SPP sekolah anak. Belum lagi kebutuhan lain. Di akhir adegan, habis ngepam, Ndan Banser itu menyelipkan uangnya sendiri ke amplop, lalu diberikan kepada istrinya saat pulang tanpa bilang sumber duit itu darimana. Saya yakin ini kejadian nyata. 


Ada video lain kiriman Ansor Ranting Desa Mambak yang cukup menyentuh. Dua Banser yang sedang naik motor melihat anak punk di jalanan berhenti untuk menemuinya untuk mengajak ngobrol si anak punk dan memberinya makan. Kata yang terucap, manusia itu sama. Maka, anak punk janganlah dijauhi. 


Film pendek karya GP. Ansor Ranting Desa Lebak juga tak kalah menarik. Dalam video berjudul "Ora Nduwe Libur", terkisah ada kelompok masyarakat yang heran dengan Banser, dimana saat Hari Raya apapun dan acara desa, mereka selalu ngepam. Ora pernah libur. Koyo Ultramen tapi ra iso mabur. Banser, kata aktor, bukan hanya menjaga acara, tapi juga menjaga rasa. Maka, butuh kesabaran, ojo nesunan!


GP. Ansor Ranting Desa Sumanding II mengirim video pamer produk dengan monolog naratif dengan judul "Taruna Tani Mapan" (Tampan). Salah satu produknya adalah Kopi Robusta yang di rumah saya masih ada dan saya konsumsi. Hehe.  


Video model ceramah juga ada. Dari GP. Ansor Ranting Desa Plajan. Dengan monolog, ketua Ansor menjelaskan siapa saja yang boleh gabung di Ansor-Banser. Penjelasannya cukup menarik. Mirip materi PKD Ansor.


Terakhir, ada video kalaidoskop kegiatan NU dan Ansor Bawu. Dikirim GP. Ansor Ranting Desa Bawu. Hanya 49 detik. Sayang, pesan videonya tidak dinarasikan lebih baik. Mirip buatan kenangan foto tahunan di Facebook. 


Ala kulli hal, walau saya bukan dewan juri, saya menilai, video kiriman Ansor Krasak lebih mengena. Pesan yang disampaikan sangat unik, dan saya yakin, banyak terjadi. Menyusul karya dari Mambak, lalu video dari Ansor Lebak. Itulah yang terbaik menurut saya. Bukan menurut juri. [badriologi.com]

Flashdisk Ribuan Kitab PDF

close
Iklan Flashdisk Gus Baha