 |
| Teks syiir Al-Misykat. |
Oleh M. Abdullah Badri
SYAIR itu saya juduli "Al-Misykat". Pada 14 Februari 2025, kiai muda teman saya bernama Asnawi Latif meminta dibuatkan syiir khusus untuk pesantrennya di Grobogan sana. Namanya Pesantren Al-Misykat. Lokasinya di lingkungan Makam Ki Ageng Selo.
Sayang, pada 20 Februari 2025, saya masuk rumah sakit. Operasi Abses. Kena santet. Butuh pemulihan hingga tiga bulan. Sebab, pada malam Jumut, 13 Maret 2025, saya masuk rumah sakit lagi setelah HB turun hingga 3. Sempat koma sekitar 5 jam. Kena serangan lagi. Santet numpuk dari hasidin dan a'da'.
Pasca operasi, saya tidak bisa shalat. Kini, saya tengah menyicil utang shalat maktubah yang saya tinggalkan --karena nguyoh ngising di balai-- selama tiga bulan.
Nah, selama itulah, syiir request dari Grobogan itu terbengkalai. Baru saya garap pada 10-11 Juli 2025, kala anugerah ilham menggairah dan membuncah. Dan alhamdulillah, selesai dalam hitungan jam berkat bantuan teknologi kamus berbahasa Arab dan lainnya.
Tanpa disangka, saking baiknya kiainya, saya diganti rokok dan kopi yang saya habiskan selama menulis syair (semalaman). Nilainya lumayan. Setara menulis di koran cetak zaman saya edan menulis esai di koran cetak, dulu (2006-2011).
Saya kok berpikir, andai saya hidup di Arab sana, mungkin saya bisa membuka jasa membuat syiir Arab ber-bahar. Sayang, saya orang Jawa. Marketnya minim banget. Membuatnya pun harus peras otak, waktu dan tenaga.
Asal ada konten yang bisa di-arab-kan, itu bisa jadi modal bagi saya menyusun syiir Arab. Qiro'ati Jepara pernah saya susunkan syiir Arab, dan sekarang jadi lagon-lagon di pertemuan MMQ di Jepara. Yang saya tulis di sana adalah pesan-pesan penting dari Mbah Dahlan yang dikirimkan oleh pe-request ke saya.
Sepertinya sudah ada ratusan bait syiir Arab berbahar saya tulis. Lebih baik menulis syiir daripada mengkritik tapi tanpa punya karya, seperti senior saya itu. Bulan ini baru membuat 17 bait, termasuk 8 bait "Al-Misykat" di atas postingan ini. [badriologi.com]
