![]() |
Teks syair Bimadrosah TBS Kudus. |
Oleh M. Abdullah Badri
Seingat saya, saya menulis syair berjudul At-Tasywiq (Bi-madrosah) pada tahun 2002. Saat itu, saya masih aktif sebagai pengurus OSIS PP TBS Kudus yang aktif di Majalah At-Thullab dan Rebana As-Salafi.
Syair itu sempat membangkitkan semangat patriotik teman-teman saya sekolah. Sebab, baru kali itu dan di waktu itu ada syair murni buatan cah ingusan yang masih sekolah serta ada lagu orisinilnya.
Dulu, sewaktu masih sekolah, lagu itu dibawakan rebana OSIS pas maulidan, rejeban atau momen-momen penting lainnya di madrasah. Setidaknya, hingga tahun 2010, lagu itu masih dipakai cah-cah TBS ketika ada momen penting. Antum bisa mendengar lagunya di Yete dengan judul: "Qasidah Madrasah NU TBS Kudus" (2013).
Tahun ini, 2025, saya baru mengedit teks syair itu lagi setelah tadi malam ada alumni TBS datang ke rumah --dan minta dibuatkan lagu syair untuk peringatan 100 tahun Madrasah TBS November nanti. Mereka mem-foto teks syair saya dari Majalah At-Thullab edisi 2003-2004. Andai mereka tidak memfoto, saya tidak akan mengeditnya lagi tahun ini.
Saya ingat betul, kala itu, teks syair saya diedit ulang oleh guru Arudl saya, Kiai Nasihin (allah yarham). Saya sangat senang ketika dikririti guru meskipun awalnya rada tidak setuju karena teks yang saya tulis tidak sesuai karep saya. Alhamdulillah, berkat diedit beliau, syair itu pun mudah saya edit lagi hari ini untuk penyesuaikan balaghoh dan dzauq adabi (rasa sastrawi).
Bahar syair yang saya buat untuk "Bimadrosah" ternyata adalah bahar Romal yang arudl-nya mahdzuf (فاعلن) dan dhorob-nya maqshur (فاعلان). Sehingga, wazan utuhnya adalah:
فَاعِلَاتُنْ فَاعِلَاتُنْ فَاعِلُنْ :: فَاعِلَاتُنْ فَاعِلَاتُنْ فَاعِلَانْ
Saya heran juga, ternyata, waktu itu ingsun sudah mengenal Bahar Romal yang di-maqshur dhorob-nya dan qofiyahnya mimiyah (bongso mim), mati sukun semua.
Lagu populer yang bisa dipakai untuk Bahar Romal Tam adalah "Inna fil Jannati Nahron Min Laban". Tapi, lagu saya beda.
Kala itu, ingsun sempatkan membuat lagunya pas di kelas. Ada gemboran suluk "As-Salafi Taswiquna..." (ngikuti irama Bagadiiiiir), sebelum ke syair. Karena itulah, nama grub rebana OSIS kala itu asal saya juluki saja dengan "As-Salafi". Banyak yang tidak paham soal sejarah ini.
Bila ingin belajar Arudl agar bisa membuat syair seperti di atas postingan ini, silakan, buku saya masih banyak stok. Nuhudlul Kafi. Harga 75 ribu. Malah promosi. Haha. [badriologi.com]