Penghuni Sakti yang Tinggal di Pulau Kembar, Karimunjawa -->
Cari Judul Esai

Advertisement

Penghuni Sakti yang Tinggal di Pulau Kembar, Karimunjawa

M Abdullah Badri
Minggu, 31 Agustus 2025
Flashdisk Ebook Islami

Jual Kacamata Minus
dokumen saat ziarah ke makam sumur wali nyamuk
Dokumen setelah ziarah ke Makam Sumur Wali di Pulau Nyamuk (30/8/2025). Foto: dok. pribadi.


Oleh M. Abdullah Badri


KETIKA acara DTD Ansor Jepara di Pulau Nyamuk kemarin, saya mendapatkan kisah tentang seorang perempuan sakti yang tinggal di Pulau Kembar sendirian, tanpa tetangga. Namanya Mbah Sumirah. Pulau Kembar adalah bagian dari pulau-pulau di Kecamatan Karimunjawa Jepara yang hingga kini tidak dihuni manusia. 


Orang terakhir yang tinggal di pulau itu dikenal sebagai Mbah Sumirah. Walaupun anaknya tinggal di Pulau Parang, Mbah Sumirah punya bangunan rumah di Pulau Kembar, sendirian. Kala itu banyak nelayan yang menjadikan Pulau Kembar sebagai tempat transit. Pasalnya, Mbah Sumirah dikenal dermawan. Dia tidak pernah kehabisan bahan pangan meski tanpa seorang tetangga pun. 


Itulah uniknya Mbah Sumirah. Terkisah, Mbah Sumirah pernah meninggalkan tamunya untuk mendatangi sebuah selamatan. Ketika balik, dia membawa begitu banyak makanan yang cukup disajikan kepada rombongan tamu yang datang ke rumahnya itu. Selamatannya dimana dan bersama siapa saja dia selamatan di Pulau Kembar, hingga kini tidak terjawab. 


Menghidangkan makanan dan minuman hangat kepada tamu dalam waktu cepat juga biasa dilihat oleh banyak saksi. Siapa yang masak, dan darimana bahan-bahan masaknya dia dapat, tidak terjawab sampai sekarang. Pancen sakti tenan


Nelayan juga ada yang bersaksi, bila Mbah Sumirah bilang bahwa di daerah ini ada ikan banyak, maka, itu akan menjadi kenyataan. Bila beliau mencegah seseorang untuk tidak pergi ke suatu tempat tapi tetap nekad pergi, maka, musibah bakal terjadi. Kisah ini masyhur di kalangan masyarakat Pulau Karimun hingga sekarang. 


Jelang wafat, Mbah Sumirah sempat sakit-sakitan. Oleh anaknya, dia diambil untuk dirawat di Pulau Parang, tanah asalnya. Makamnya pun ada di Pulau Parang. Al-Fatihah untuk Mbah Sumirah![badriologi.com]


Flashdisk Ribuan Kitab PDF

close
Iklan Flashdisk Gus Baha