![]() |
| Ilustrasi Setan Abyadl. Foto: istimewa. |
Oleh M. Abdullah Badri
BUKAN hanya manusia biasa, Nabi Muhammad Saw pun pernah digoda oleh setan elite tingkat profesor bernama Abyadl (putih). Ini setan spesialis penggangu Nabi, ulama', dan orang berilmu lainnya. Dia bukan setan kaleng-kaleng.
Kisah Nabi Saw diganggu Abyadl terekam dalam Kitab Tafsir Al-Kasyfu wal Bayan karya Imam Tsa'labi, tepatnya ketika menafsirkan ayat berikut ini:
وَمَآ اَرْسَلْنَا مِنْ قَبْلِكَ مِنْ رَّسُوْلٍ وَّلَا نَبِيٍّ اِلَّآ اِذَا تَمَنّٰىٓ اَلْقَى الشَّيْطٰنُ فِيْٓ اُمْنِيَّتِهٖۚ فَيَنْسَخُ اللّٰهُ مَا يُلْقِى الشَّيْطٰنُ ثُمَّ يُحْكِمُ اللّٰهُ اٰيٰتِهٖۗ وَاللّٰهُ عَلِيْمٌ حَكِيْمٌۙ
Terjemah:
"Kami tidak mengutus seorang rasul dan tidak (pula) seorang nabi sebelum engkau (Nabi Muhammad), kecuali apabila dia mempunyai suatu keinginan, setan pun memasukkan (godaan-godaan) ke dalam keinginannya itu. Lalu, Allah menghapus apa yang dimasukkan setan itu, kemudian Allah memantapkan ayat-ayat-Nya (dalam hati orang-orang beriman). Allah Maha Mengetahui lagi Mahabijaksana". (QS. Al-Hajj: 52).
Terkisah, Nabi Saw itu sosok yang sangat bersemangat bila kaumnya beriman. Maka, Beliau Saw sangat bergembira bila ada ayat yang isinya membuat kaum Quraisy senang. Momen itu terjadi ketika turun Surat An-Najm. Nabi Saw seolah mendapatkan wahyu yang menyenangkan hati orang-orang kafir Quraisy. Beliau Saw mengucapkan sebuah ayat:
اَفَرَءَيْتُمُ اللّٰتَ وَالْعُزّٰى - وَمَنٰوةَ الثَّالِثَةَ الْاُخْرٰى - تلك الغرانيق العلى - وإن شفاعتهن ترتجى
"Apakah kamu tidak melihat Lata dan Uzza, serta Manata (berhala) ketiga yang lain? Mereka adalah burung-burung bangau (berhala) yang agung, dan syafaat mereka sangat diharapkan".
Nabi Saw membaca hingga akhir surat dan kemudian bersujud. Orang-orang, baik mukmin maupun kafir, semuanya bersujud mengikuti Nabi Saw di dalam masjid, kecuali Walid bin Mughirah dan Abu Uhaihah karena faktor usia, kesulitan sujud.
Setelah peristiwa itu, orang-orang kafir merasa tersanjung, "Muhammad ternyata menyebut tuhan-tuhan dengan sebutan yang baik, kita bisa mengikuti dia," kata mereka. Namun, esoknya, malaikat Jibril datang dan berkata:
ما ذا صنعت لقد تلوت على الناس ما لم أتك به عن الله وقلت ما لم يقل لك
"Apa yang kamu perbuat (Muhammad)? Kamu telah membacakan ayat yang tidak aku berikan padamu dari Allah Swt dan kamu mengatakan wahyu yang tidak diturunkan kepadamu".
Mendengar teguran Jibril tersebut, Rasulullah Saw sangat sedih. Nabi Saw ternyata sudah dijebak oleh Setan Abyadl yang menyamar sebagai Jibril untuk menyesatkan. Mampu menyamar sebagai malaikat tentu bukan setan kaleng-kaleng. Abyadl memang spesialis penyesat orang-orang berilmu tinggi.
Kabar bahwa Nabi Saw telah bersujud di masjid bersama kafir Qurays saat turun An-Najm, tersiar ke sahabat Nabi Saw yang ada di Habasyah. Mereka mendengar bahwa penduduk Makkah dan kafir Quraisy telah masuk Islam.
Namun, setelah dua ayat "Gharaniq" itu diubah sesuai asalnya, ke ayat:
اَفَرَءَيْتُمُ اللّٰتَ وَالْعُزّٰى - وَمَنٰوةَ الثَّالِثَةَ الْاُخْرٰى - اَلَكُمُ الذَّكَرُ وَلَهُ الْاُنْثٰى - تِلْكَ اِذًا قِسْمَةٌ ضِيْزٰى
"Apakah patut kamu (orang-orang musyrik) menganggap (dua berhala) al-Lata dan al-‘Uzza, serta Manata (berhala) ketiga yang lain (sebagai anak-anak perempuan Allah yang kamu sembah)? Apakah (pantas) bagi kamu (anak) laki-laki dan bagi-Nya (anak) perempuan? Itu tentulah suatu pembagian yang tidak adil". (QS. Al-Najm: 18-21).
Orang-orang kafir mengatakan kalau Nabi Saw kecewa atas turunnya wahyu yang telah diubah oleh Setan Abyadl tersebut. Padahal, orang-orang kafir sudah kadung hapal dan senang. Gara-gara ini, mereka tambah tajam memusuhi umat Islam.
Untuk mengobati kekecewaannya, Allah Swt menurunkan ayat Surat Al-Hajj ayat 52 di atas.
Setan Abyadl itulah yang menggoda Barshiso hingga dia kafir, dan menemui Syaikh Abdul Qadir Al-Jailani seraya mengatakan telah mengahalalkan baginya, sesuatu yang haram (ini jelas membujuk).
Meski kisah "Gharaniq" di atas dianggap dha'if menurut sebagian ulama', tapi, saya sendiri mengalaminya. Saya sempat digoda orang yang menjadi teman karibnya si Abyadl, untuk menyesatkan saya dan teman-teman ngaji saya.
Alhamdullillah, setelah konangan (ketahuan), dia tidak lagi ikut ngaji sampai sekarang (dan semoga seterusnya). Setan kok ikut nimbrung ngaji, ya panas! Dia adalah pendukung orang yang menyantet saya. Koncone. Pancen semprul tenan. [badriologi.com]





