![]() |
| Jangan mengemis kasih kepada orang yang membencimu. |
Oleh M. Abdullah Badri
WALAUPUN dia saudara kandungmu, namun, bila dia membencimu, jangan sekali-kali kau meminta belas kasih padanya. Itu adalah perbuatan paling bodoh dan menyiakan waktu dan kehormatanmu. Tak sekalipun dia menolongmu karena dia tidak memiliki rasa suka kepadamu. Dengan menjauhinya, kau telah menegakkan martabatmu.
Dalam syair bahar Rojaz, saya membahasakannya begini:
ضَيَّعَ لِلْوَقْتِ وَلِـلـشَّرَفِ إِنْ :: تُصاحِبِ الَّــذِي إِلَيْكَ لَـمْ يُـعِـنْ
"Engkau menyia-nyiakan waktu dan kehormatanmu bila bersahabat dengan orang yang tidak menolongmu".
تَأَلُّـفٌ بمَنْ إِلَــيْكَ لَا يُحِبْ :: مِنْ أَحْمَقِ الْـحَـمَقِ دَعْهُ تَنْتَصِبْ
"Akrab dengan orang yang tidak mencintaimu adalah kebodohan paling bodoh. Tinggalkanlah dia, dan tegakkan martabatmu!"
SYARAH NADHOM
Wahai, orang yang berakal ialah orang yang mengetahui harga atas waktu dan kehormatannya. Dia tidak akan menyerahkan keduanya kepada orang yang tidak mengetahui berharganya nilai keduanya. Imam Syafi'i mengatakan:
مَنْ طَلَبَ وُدَّ مَنْ لَا يُرِيدُهُ فَقَدْ أَذَلَّ نَفْسَهُ
Terjemah:
"Barangsiapa mencari cinta seseorang yang tidak menginginkannya, maka ia telah mempermalukan dirinya sendiri".
Karena itulah, kalau kamu dibenci oleh saudara kandungmu, kawanmu, temanmu, bahkan oleh orangtuamu, maka, kau jangan mengemis. Itu mempermalukan dirimu sendiri. Kau tidak akan mendapatkan apa-apa, menyiakan waktu dan harga dirimu.
Termasuk kebodohan adalah berusaha menyenangkan orang tidak mencintaimu. Jangan membencinya, tapi jangan pula menyenangkannya. Itu tidak menguntungkanmu. Hal inilah yang menyebabkan hijrahnya para ulama dari lingkungan keluarga toksik ke lingkungan lain yang lebih menerimanya, meskipun bukan keluarganya.
Menghindar dari lingkungan toksik bukan termasuk takabbur, namun hanya cara untuk menjaga diri dan kehormatannya. Seorang aqil (berakal) harus tahu dimana dia harus menempatkan daya mahabbah-nya. Dia tidak akan memberikan kasih dan cinta kepada orang yang tidak ikhlash menerimanya. Orang tidak suka kepadamu, itu artinya tidak ikhlash menerima kasih sayangmu.
Tidak mungkin sikap mahabbah dibangun di atas keterpaksaan -sebagaimana bila engkau memaksakannya- kepada orang yang tidak menyukaimu, iri padamu, dengki padamu. Seorang bijak mengatakan:
مَنْ رَغِبَ فِي مَوَدَّةِ مَنْ لَا يُرِيدُهُ، كَمَنْ يَسْقِي الأَرْضَ الْمَلِحَةَ، لَا تُنْبِتُ شَيْئًا
Terjemah:
"Barangsiapa menginginkan kasih sayang orang yang tidak menginginkannya, maka ia ibarat menyirami tanah asin, yang tidak menghasilkan apa-apa".
Karena itulah, jika kau tidak disukai suatu lingkungan, sudah, tinggalkan saja. Jika masih terus memaksakan mahabbahmu kepada mereka, kata Imam Syafi'i, ketergantunganmu kepada Allah Swt makin berkurang. Seorang mukmin adalah mereka yang lebih mencari ridla Allah Swt daripada ridla manusia.
Syaikh Ibnu Abdil Bar mengatakan:
مَنْ رَغِبَ فِي وُدِّ مَنْ لَا يَبْغِيهِ، فَهُوَ أَغْبَى النَّاسِ
Terjemah:
"Siapa saja yang menginginkan persahabatan dengan seseorang yang tidak menginginkannya adalah orang yang paling bodoh".
Sayyidina Ali ra juga menyatakan:
لَا تُكْرِهُوا أَنْفُسَكُمْ عَلَى صُحْبَةِ مَنْ لَا يُرِيدُكُمْ، فَإِنَّ المَوَدَّةَ إِذَا فُرِضَتْ مَلَّتْ
Terjemah:
"Jangan kamu memaksakan diri untuk berteman dengan seseorang yang tidak menyukaimu, karena persahabatan yang dipaksakan akan membosankan".
Kamu selamanya akan menjadi sosok yang terbuang bila mengemis cinta kepada orang yang tidak menyukaimu, meskipun itu saudara kandungmu, baik karena hasud, iri, dengki atau jengkel padamu. Syaikh Abu Hatim Al-Busthi, dalam Kitabnya Raudlatul Uqala' menyatakan begini:
مَنْ أَرَادَ صُحْبَةَ الأَحْمَقِ فَقَدْ أَرَادَ أَنْ يُضَيِّعَ نَفْسَهُ
Terjemah:
"Siapa pun yang ingin berteman dengan orang bodoh (tidak menyukaimu), berarti dia ingin kehilangan dirinya sendiri".
Hasan Al-Bashri juga berkata senada:
لَا تَكُنْ وَلِيًّا لِمَنْ لَا يُحِبُّكَ، فَإِنَّ ذَلِكَ يُضْعِفُ قَلْبَكَ وَيُذْهِبُ حِكْمَتَكَ
Terjemah:
"Janganlah berteman dengan orang yang tidak mencintaimu, karena ia akan melemahkan hatimu dan menghilangkan kebijaksanaanmu".
Kamu tidak akan mendapatkan kebaikan bila terus mamaksa berteman akrab dengan orang yang membencimu, meskipun itu saudara kandungmu. Jadilah orang beriman, yang meraih cinta tanpa menghinakan diri dan menyia-nyiakan waktu. [badriologi.com]
Keterangan:
Nadhom di atas adalah bagian dari kumpulan Nadhom Sururun Nasho'ih, yang suatu kali akan saya kumpulan jadi kitab nadhom bersyarah bahasa Indonesia.





