Mendapat Rejeki Mendadak Lebih Mudah Bersyukur -->
Cari Judul Esai

Advertisement

Mendapat Rejeki Mendadak Lebih Mudah Bersyukur

M Abdullah Badri
Rabu, 08 Oktober 2025
Flashdisk Ebook Islami

Jual Kacamata Minus
rejeki tidak tetap lebih mudah bersyukur
Dua syair rejeki tidak tetap dan rejeki tetap.


Oleh M. Abdullah Badri


FENOMENA yang terjadi, begitu orang mendapatkan rejeki mendadak, syukurnya lebih banyak daripada orang yang mendapatkan rejeki pasti bulanan. Rejeki mendadak datang tanpa rencana. Sementara itu, rejeki tetap sudah memiliki rencana habis sebelum diterima. Biasanya, rejeki tetap mudah habis untuk alokasi membayar angsuran, tagihan dan sebagainya. Makanya, penerima jenis rejeki ini biasanya harus banyak bersabar. 


Dalam dua syair Bahar Rojaz, saya mendokumentasikan peristiwa tersebut:  


لِـمَـنْ لَــهُ دَخْلٌ بِغَيْرِ أَكِــدِ :: أَكْــثَـرُ شُكْـرًا إِنْ يُـهَبْ بِــنَــقْدِ

"Bagi yang memiliki penghasilan tidak pasti, dia lebih banyak bersyukur jika diberi rejeki langsung (mendadak)".  

  

وَمَنْ لَـهُ دَخْــلٌ مُعَـيَّنٌ ذَكِيْ :: إِنْــفَاقَ مَالٍ قَـــبْلَ مَالِـهِ يـَجِيْ 

"Dan orang yang memiliki penghasilan tetap, dia pintar menghabiskan uang sebelum uangnya datang".  


SYARAH SYAIR

Biasanya, orang yang diberi rejeki mudah adalah mereka masuk dalam kategori taqwa, sebagaimana dikatakan oleh ayat di bawah ini: 


وَمَن يَتَّقِ اللَّهَ يَجْعَل لَّهُ مَخْرَجًا وَيَرْزُقْهُ مِنْ حَيْثُ لَا يَحْتَسِبُ


"Siapa yang bertakwa kepada Allah, niscaya Dia akan membukakan jalan keluar baginya, dan menganugerahkan kepadanya rezeki dari arah yang tidak dia duga" (QS. At-Thalaq: 2-3). 


Dengan rejeki yang mudah, orang bertaqwa makin tambah bersyukur bila diberi rejeki. Baginya, jalan terbaik melanggengkan nikmat Allah Swt adalah dengan bersykur. Caranya adalah menggunakan rejeki di jalan taat kepada-Nya. Dalam tafsirnya, Imam Thobari mengatakan: 


الشكر اعتراف العبد بنعمة الله واستعمالها في طاعته


"Rasa syukur adalah pengakuan hamba atas berkat-berkat Tuhan dan menggunakannya dalam ketaatan kepada-Nya". (Tafsir At-Thobari, Juz: 13, hlm: 234).


Walaupun sedikit, rejeki mendadak yang didapatkan akan digunakan sebaik-baiknya untuk kepentingan syukur. Dia paham bahwa: 


الكَيِّسُ مَنْ دَانَ نَفْسَهُ وَعَمِلَ لِمَا بَعْدَ الْمَوْتِ


"Orang bijak adalah orang yang menundukkan dirinya (taat perintah dan menjauhi maksiat) dan beramal untuk kehidupan setelah mati". (HR. Turmudzi). 


Hal ini berbanding terbalik dengan orang yang gaji bulanannya tetap. Syukurnya kurang. Sebab, sebelum gajinya diterima, otaknya sudah punya rencana untuk menghabiskan. Maka, dalam fiqih rejeki, dia sebetulnya dituntut untuk sabar dan bijak dalam mentasharrufkan gajinya.  


Karena itulah, Imam Nawawi memperingatkan kepada kelompok ini agar tidak berhutang tanpa hajat mendesak. Imam Nawawi berkata: 


الاستدانة لغير حاجة مذمومة لأنها مدخل إلى الكذب والمطلّ


"Meminjam tanpa kebutuhan adalah tercela, karena bisa menyebabkan kebohongan dan penundaan pembayaran". (Syarah Muslim, Juz: 4, hlm: 414). 


Jangan terlalu tertarik membelanjakan gaji demi gengsi. Dumeh teman sekantor memiliki mobil baru, ambil lah mobil baru. Ini bisa disebut tidak bersabar. Cobaan syukur sepertinya memang lebih berat dialami oleh kelompok bergaji tetap. 


Mungkin, gara-gara kesusu (tergesa) membelanjakan gaji, dia akan merasa kurang, dan rejekinya seperti terbatas. Padahal melimpah. Maka dari itu:


من كان رزقه سهلاً فليشكر، ومن كان محدوداً فليدبّر


"Barangsiapa yang rezekinya mudah, hendaknya ia bersyukur, dan barangsiapa yang rezekinya terbatas, hendaknya ia mengelolanya".


Gaji besar yang tidak dikelola, akan menciut berkahnya, terbatas manfaat akhiratnya, dan itu menyebabkan hutang, susah dan wadul mrono mrene nek kuraaaaang wae.


Beruntunglah mereka yang tidak bergaji tetap dan mau bersyukur. Lebih beruntung lagi mereka yang bergaji tetap dan tambah bersykur. [badriologi.com]

Flashdisk Ribuan Kitab PDF

close
Iklan Flashdisk Gus Baha