Mendiamkan Saudara Menguntungkan Setan -->
Cari Judul Esai

Advertisement

Mendiamkan Saudara Menguntungkan Setan

M Abdullah Badri
Jumat, 24 Oktober 2025
Flashdisk Ebook Islami

Jual Kacamata Minus
hukum mendiamkan saudara adalah dosa besar
Nadhom kritik mendiamkan saudaranya sendiri.


Oleh M. Abdullah Badri


APA sih untungnya mendiamkan saudara kandung sendiri? Rehat dan menolong diri sendiri? Sekilas kelihatan begitu, tapi, sejatinya, itulah yang diinginkan oleh setiap musuh manusia: setan. Diammu kepada saudaramu, akan memutus kasih sayangmu kepadanya. 


Dalam bahar Rojaz, saya katakan:


شَقِيْقُــكُم مِـن أَسْوَإِ الـــشَّيْطَانِ :: إِذَا عَـلَــيْــكُم سَاكِتٌ بِـحِــيْنِ

"Saudara kandungmu adalah jelmaan keburukan paling setan, bila terhadapmu dia diam dalam beberapa waktu lamanya". 


لِأَنَّ بُغْضَ أَهْلِكُم لَأَصْعَبُ :: مِن بُغْضِ غَـيْرِهِمْ عَلَـيْكُم فَاقْرَبُوْا

"Karena kebencian dari keluargamu jauh lebih menyakitkan ketimbang kebencian dari selain mereka, maka meng-akrablah".


SYARAH NADHOM

Bila manusia tidak gampang digoda dengan maksiat, setan memilih cara lain. Yakni menggoda kalbu. Salah satunya adalah dengan sukut (mendiamkan) saudaranya sendiri karena marah atau karena hasud dan iri. Apalagi sukutnya atas nama malu menjaga martabat keluarga. Tambah norak lah. 


Sukut menutup jalan mawaddah (kasih) dan wahdah (persatuan). Tidak mungkin kasih sayang dibangun di atas sikap saling diam. Apalagi persatuan. Nan jauh. 


Sukut tidak saling sapa dan salam antar keluarga (memang sering terjadi di lingkungan kecil keluarga), tampaknya tidak tampak ada pertengakaran di sana. Namun, dari sukut itu, muncullah kemudian sikap tidak peduli. Dan ketidakpedulian adalah kejahatan terbesar yang pernah ada. Ini yang diinginkan musuh kita bersama bernama setan. Si jahat. Dia paling suka perselisihan. Allah Swt berfirman: 


اِنَّ الشَّيْطٰنَ يَنْزَغُ بَيْنَهُمْۗ 


Terjemah:

"Sesungguhnya setan itu selalu menimbulkan perselisihan di antara mereka". (QS. Al-Isra': 53). 


Dari ketidakpedulian, muncul sikap lanjutan berupa kelemahan; saling curiga, tidak mudah percaya, ngeprekno, mencibir tanpa alasan, dan semua yang dilakukan si sakit (yang mulai mendiamkan) seolah benar. Dia mudah menghakimi atas nama "pokoke aku moh". Akal mati. Kebenaran ditinggalkan. Matane micek. 


Karena bahaya yang menjalar ke arah keburukan yang bertumpuk itulah, Rasulullah Saw tidak menghalalkan sikap al-hajru (njothak, saling diam). Beliau Saw bersabda: 


لا يَحِلُّ لِمُسْلِمٍ أنْ يَهْجُرَ أَخاهُ فَوْقَ ثَلاثٍ


Terjemah:

"Tidak halal bagi seorang muslim mendiamkan saudaranya lebih dari tiga hari". (HR. Mukhari-Muslim). 


Bahkan, menurut para ulama', mendiamkan saudaranya lebih dari tiga hari -atas nama apapun- termasuk kaba'ir (dosa besar). Lebih besar lagi dosanya jika yang di-hajr (di-enengke) ialah saudara kandungnya sendiri. Sebab, dimusuhi dulur -dengan cara mendiamkannya- lebih berat di hati daripada dimusuhi tetangga, teman atau orang lain. Ada darah yang menyatu antar dulur, tapi, karena sikap sukut itu, darah terberai. 


Jika saling diam terjadi, maka, antum ewoh ngrewohi (malu minta tolong). Akhirnya, rejeki jadi cekak, umur pun memendek. Ulama' salaf mengingatkan: 


إيّاكم وقطيعة الرحم، فإنها تقطع الرزق وتقصّر العمر


Terjemah:

"Jauhilah memutus tali silaturahmi, karena hal itu bisa memutus rejeki dan memperpendek umur". 


Kalau bisa, amalkan saja resep Kanjeng Rasulullah Muhammad Saw ini: 


صِلْ مَنْ قَطَعَكَ، وَأَحْسِنْ إِلَى مَنْ أَسَاءَ إِلَيْكَ


Terjemah:

"Sambunglah orang yang telah memutusmu, dan bersikaplah baik kepada orang-orang yang telah berbuat salah padamu".


Berat? Pasti. Apalagi sampeyan di-enengke adimu. Abot kiwo-tengen. Tapi itulah solusinya. Menyambung orang yang ingin misah itu beratnya bisa setengah umur. Bahkan, sekelas mursyid thariqoh kondang yang Anda kenal pun, dia bisa njothak ngenengke adike selama 40 tahun lebih. Apamaning sampeyan lan aku. Dosa sukut biasanya dialami oleh manusia kelas sangar. 


Allahumma sallimna! [badriologi.com]


Keterangan:

Artikel adalah bagian dari Syarah Nadhom Sururun Nasho'ih.


Flashdisk Ribuan Kitab PDF

close
Iklan Flashdisk Gus Baha