Sakit Bergilir Karena Menunda Nadzar Ziarah ke Makam Sunan Muria -->
Cari Judul Esai

Advertisement

Sakit Bergilir Karena Menunda Nadzar Ziarah ke Makam Sunan Muria

M Abdullah Badri
Senin, 15 April 2019
Flashdisk Ebook Islami

Jual Kacamata Minus
nadzar ziarah ke makam auliya di jepara
Pose bersama saat sahabat Banser Ngabul ziarah ke Makam Nyai Ratu Kalinyamat, Mantingan, Senin (08/04/2019) petang. 
Oleh M Abdullah Badri

PADA 8 Februari 2019, puluhan sahabat Ansor-Banser Ranting Ngabul ikut dalam Pelatihan Kepemimpinan Dasar (PKD) di Kacepi, Tahunan, Jepara.



Beberapa sahabat yang ikut pelatihan Banser ternyata memiliki ujaran, bila PKD usai dan sukses, mereka akan ziarah ke makam Mbah Datuk Jokosari Ngabul, Nyai Ratu Kalinyamat, Sunan Kudus dan terakhir, Sunan Muria.

Karena mereka tidak bernadzar, maka, mereka anggap enteng saja perkataan mereka tersebut. Mereka lupa bahwa dulu pernah memiliki ujaran pribadi untuk ziarah ke makam para wali di Jepara dan Kudus.

Usai PKD, salah satu anggota Banser langsung sakit beberapa hari. Begitu dia sembuh, anggota lain menyusul sakit. Ada yang sakitnya cuma 3 hari, ada pula yang sakitnya sampai sepekan full.

Menurut keterangan mereka, sakitnya rata-rata adalah demam, gemreges, badan dingin dan lainnya. Sakitnya ringan, tapi anehnya, bergiliran.

Pada Senin, 25 Maret 2019, Abdullah Hadziq, salah satu anggota Banser alumni PKD Ansor Kecapi Tahunan tiba-tiba saja memiliki analisa kalau dia dan sahabat Banser yang sakit bergiliran dianggap memiliki nadzar.

Baca juga: Pusat Kerajaan Demak di Prawoto, Bagaimana Demak Bintoro?

Ia kebetulan sekali ingat betul kalau para sahabat Banser Ngabul pernah berujar hendak ziarah ke Makam Sunan Muria. Ia ungkapkan ingatan itu kepada Miftah, salah satu anggota Banser lainnya.

Malam harinya berikutnya, Selasa (26 Maret 2019), usai pengajian haul massal di Dukuh Krajan Ngabul bersama Gus Nurul Huda, Miftah meminta saya ikut menemani sahabat Banser ziarah ke makam auliya, utamanya Sunan Muria pada Sabtu, 30 Maret 2019.

"Loh, kalian nadzar yah? Pantesan depan pintu rumah tadi siang ada ular welang yang diusir istri saja tidak mau. Dikasi garam juga tidak mau pergi. Begitu saya berkata, 'iya, saya bakal ziarah ke makam', baru ularnya pergi. Ternyata kalian yang nadzar ngajak aku ziarah".

nadzar ke makam sunan muria
Ular welang yang datang ke depan pintu rumah, 26 Maret 2019. 
Mereka yang berujar janji, saya yang akhirnya kena tagihan janji pula. Padahal, blas tidak mengerti urusan. Setahu saya, bila ada ular welang tiba-tiba muncul di depan pintu rumah, itu artinya alarm peringatan agar keluarga si empunya rumah menunaikan nadzar yang pernah diucapkan.

Selasa sore (26 Maret 2019), saya bersama istri dan anak akhirnya ziarah ke Makam Nyai Ratu Kalinyamat meski tidak tahu nadzar apa yang pernah saya ucapkan secara pribadi. Just ziarah saja, dan memang saya suka ziarah saja sejak dulu.

Nadzar Ziarah Makam Sunan Muria

Usai Majelis Ngopi Morongpuluhan GP Ansor Ranting Ngabul pada Jumat malam, 5 April 2019, sahabat Banser baru bercerita lengkap kalau mereka memang pernah bersama-sama akan ziarah ke Makam Sunan Muria dan ingin mengajak saya bersama Ketua Ansor Andy Yahya.

Saya kemudian paham, ternyata ular welang yang datang ternyata peringatan buat teman-teman Banser via saya, agar mereka segera ziarah ke Makam Sunan Muria.

Setahu saya, petanda ziarah ke Makam Sunan Muria itu lumayan galak. Artinya, bila nadzar ziarah ke makam beliau, harus sesegera mungkin dilaksanakan. Bila tidak, peringatan bertubi-tubi juga segera datang.

Buktinya, para sahabat Banser bergantian sakit, yang tidak jelas penyebabnya. Malam usai Morongpuluhan itu, Komandan Banser Ngabul, Tarmuji, diketahui masih mendapatkan giliran sakit.

Sebelumnya, Ketua Ansor Ngabul Andy Yahya juga ikut-ikutan sakit bersama anak-anaknya. Padahal yang berujar nadzar ziarah bukan dia, apalagi saya.

Akhirnya, pada Senin sore, 8 April 2019, dua bulan usai mereka PKD di Kecapi, ziarah dengan tujuan utama ke Makam Sunan Muria, ditunaikan bersama. Dimulai dari ziarah ke Makam Mbah Datuk Jokosari (Ngabul), Nyai Ratu Kalinyamat (Mantingan) dan Sunan Kudus.

Dipimpin oleh Ketua Ansor Ngabul, saya hanya ikut menemani mereka ke makam-makam tersebut. Tarmuji yang katanya sakit 4 hari, juga disempatkan ikut ziarah.

Selain saya yang didatangi ular welang, istri Ketua Ansor juga berhari-hari mimpi didatangi ular yang sama. Baca juga: Karaoke ke Makam Sunan Muria.

Usai ziarah, ular itu tidak lagi datang. Dan semoga saja semua 16 sahabat Banser Ngabul yang ikut ziarah diberi kesehatan semua, untuk terus menjaga Desa Ngabul tetap menjadi bumi ahlussunnah wal jama'ah. Amin.

"Lain kali, kalau berucap ziarah ke Sunan Muria, jangan sebut nama saya. sebut saja nama Ketua Ansor. Hahaha," begitu pesan saya kepada mereka. [badriologi.com]
Flashdisk Ribuan Kitab PDF

close
Iklan Flashdisk Gus Baha