Santri Mlandang ngobrol di Bugel, Kedung, Jepara, Senin (27/05/2019) malam. |
MENEMUKAN nama unik untuk sebuah channel Youtube berisi dakwah bukan perkara gampang bila visi dan misi belum ditemukan. Itulah yang dialami oleh Komunitas Santri Mlandang di Bugel, Kedung, Jepara, Senin (27/05/2019) malam.
Sebelumnya, Santri Mlandang sudah sepakat untuk medium dakwah berbasis yang berguna untuk mengimbangi membanjirnya informasi di dunia maya. Sayangnya, untuk menuju ke sana, harus dirumuskan terlebih dahulu wilayah target garapan. Apakah akan menyasar ke komunitas urban atau lainnya, berbentuk video, teks atau lainnya?
Baca: 11 Tantangan Santri Mlandang Jepara di Era Post-Truth
Malam itu, ketemulah gagasan memilih channel Youtube sebagai platform yang akan digarap terlebih dahulu. Selain karena Youtube adalah media sosial yang saat ini menempatai ranking pertama dengan jumlah pengguna terbanyak di Indonesia, dari sana, media dakwah lain seperti grafis, teks, audio dan lainnya, bisa digarap lebih lanjut.
Kala menentukan nama channel, anggota Santri Mlandang yang saat itu hadir (7 orang), ternyata menemukan kesulitan. Ada yang meminta supaya nama channel Youtube menunjukkan lokalitas dan disesuaikan target pasar, ada pula yang menginginkan supaya memilih nama yang berkesan Islam, Arabic, tapi meluas dan netral tanpa identik dengan plaform nama channel populer lainnya.
Muncul beberapa nama, yang hingga saat esai ini saya tulis (Selasa dini hari, 28 Mei 2019, 2:31 AM) belum disepakati, antara lain yang saya ingat adalah:
- Shima Channel
- El-Shima Channel
- Line Channel
- Layyin Channel
- La Tahzan
- Istiqomah Channel
- Kartini Channel
- Al-Madad Channel
- Atraba Channel
- Q-Channel
- Adiba Channel
- Minna Channel
Nama-nama di atas ada yang belum disepakati karena alasan,
- Terkesan feminim,
- Terkesan bukan channel dakwah,
- Sudah jadi branding orang lain, atau
- Sudah ada yang menggunakan nama tersebut.
Baca: Meluruskan 3 Cara Berpikir yang Keliru tentang Dakwah Gerakan NU
Belum ada nama orisinil yang memang benar-benar belum digunakan sebagai merk apapun dan untuk channel manapun. Inilah sulit menemukan nama brnading sebuah channel untuk kemudian dilanjutkan dengan ekseskui membuat logo, timeline dan diatur dalam sebuah akun Youtube yang memang bisa dijadikan rujukan baru belajar Islam secara online. [badriologi.com]