Teks dalam Kitab Nukhbatul La'ali tentang bau wangi niat. Foto: badriologi.com. |
Oleh M. Abdullah Badri
JUMLAH malaikat penjaga tiap-tiap manusia, seperti ditulis Syaikh Nawawi Banten dalam Kitab Nurudz Dhalam, ada 20. Mereka tidak pernah tidur seperti kita. Tapi, kadang mereka ada yang bingung mencatat amal. Buktinya ada di bawah ini:
Dalam hadits riwayat Ibnu Umar dinyatakan, Allah pernah memerintahkan para malaikat mencatat perbuatan manusia tertentu (si fulan). Tapi, malaikat justru bertanya balik, "ya Rabb, dia kan tidak berbuat apapun". Allah Swt. menjawab, "Dia sudah berniat".
Ketika mengutip hadits di atas untuk Kitab Nukhbatul La'ali Syarah Bad'ul Amali (hlm: 134), Syaikh Sulaiman Al-Halabi Ar-Raihawi menjelaskan bahwa tindakan hati bisa menimbulkan bau. Bila harum, maka ada kebaikan dalam hati. Sebaliknya, bau busuk bisa muncul dari dalam hati yang busuk niat.
Di sinilah saya memahami kebenaran Kalam Allah Swt yang menurut golongan Ahlussunnah wal Jama'ah, tidak berupa huruf dan suara (بلا صوت ولا حرف). Bila kalam Allah Swt berupa huruf dan suara, maka, si bisu jadi manusia terhina karena khowathir hatinya, suara di dalamnya (الخواطر), tidak didengar oleh Allah Swt.
Betapapun buruk ucapan lisan seseorang, tapi bila hatinya tidak berniat buruk, ia akan tetap memancarkan cahaya kebenaran. Mbah Kholil pernah mendoakan warga Madura yang terserang penyakit gatal sekujur tubuh dengan kalimat buruk -yang bila saya terjemahkan sangat tidak pantas. Tapi, karena Allah tahu isi hati Mbah Kholil yang berniat baik, ya mujarab sembuh akhirnya.
Bila Anda pernah mencium bau busuk dari sebuah majelis dzikir atau majelis ilmu yang secara lahiriyah harum (karena ditebar minyak wangi atau dupa), maka, hati-hati lah. Bisa jadi itu isyarat baik hijab Anda terbuka. Tapi, bisa jadi pula ia adalah istijraj dari Allah Swt. Wallahu a'lam. [badriologi.com]