 |
| Syair Bahar Thowil tentang pemilik nasab gugur ke Nabi. |
Oleh M. Abdullah Badri
BILA sedang gelisah atau bahagia, saya biasa menumpahkannya dalam bentuk syair Arab. Dan itu mudah. Sat set. Tapi, kalau bicara ilmu atau pengetahuan, butuh waktu merangkum. Apalagi menyusun syair yang tidak saya alami fakta maupun pengalamannya, suwi.
Ini salah satu syair yang saya susun berdasarkan Kitab Risalah fi Ilmil Ansab karya Sayyid Husain Al-Hasyimi. Isinya murni pengetahuan yang bukan dari saya. Jadi, ini bukan pendapat saya. Tapi kok hawane nyoto. Akhirnya saya gubah jadi syair ala Bahar Thowil yang lagunya bisa disamakan dengan syair كلام قديم لا يمل سماعه.
Alhamdulillah dibuat kurang dari dua jam. Ini syair ke-4, ke-5, ke-6, ke-7, ke-8, dan ke-9 yang saya buat hari ini. Sebelumnya, saya sudah buat 3 syair tapi saya unggah di story WA. Hanya teman-teman di hape yang saya simpan nomornya saja yang bisa melihat.
Ada 8 ciri akhlak buruk orang yang mengaku cucu Nabi tapi gugur nasabnya ke Kanjeng Nabi Muhammad. Saya sudah lama baca kitabnya, tapi baru saya ringkas sekarang menjadi 6 bait saja. Di bawah ini:
كِتَابُ الْحُسَيْنِ الْهَاشِـمِيِّ بِمَذْهَبِ :: يُذَاكِرُ أٓيَ سَاقِطِ الــنَّسْبِ بِالنَّبـِيْ
Kitab karya Sayyid Husain Al-Hasyimi membicarakan suatu pemikiran dimana ia mengingatkan tentang tanda-tanda orang yang gugur silsilahnya dengan Nabi (ada 8 tanda).
فَـجَـمْعٌ لِـمَالٍ ثـُمَّ حُبٌّ لَـهُ دَلَا :: ئِــلُ الــشَّـكِّ أَنَّــهُ بِطٰــهٰ مُسَلْـــسَلَا
1) - Mengumpulkan harta dan mencintainya adalah bukti adanya keraguan silsilah dengan Toha (Nabi Muhammad).
دَنِيْئُ الطِّبَاعِ مُظْهِرٌ بِالْـحَــمِيْــدَةِ :: تـَخَلَّقَ مِنْ قَـلْبٍ مَلِـيْئَ الشَّـــرَاسَةِ
2) - Dia memiliki sifat yang keji, namun tampak berbudi luhur. Dia berakhlak dengan hati yang penuh keganasan.
وَإِخْــفَاءُ سُـــوْءِ دِيْنِهِ لِلتَّــشَرُّفِ :: وَنَــفْيٌ لِأَنْسَابِ الصَّحِيْحَةِ بِالرَّدْفِيْ
3) - Menyembunyikan buruk agamanya demi kehormatan.
4) - Mengingkari silsilah yang shahih sembari memantatinya (penuh penolakan).
لِسَاقِطِ أَنْسَابٍ يُصَحِّحُ وَاسْتَقْوَى :: بِغَيْرٍ مِنَ الَّذِي ادَّعَى بَيْنَهُمْ أَهْوَى
5) - Membenarkan (nasab) pemilik keturunan palsu.
6) - Senang memperkuat (nasab) dengan orang lain antar mereka.
بِأَنْـــوَاعِ أَلْـــقَابٍ نـَحَى لِاشْتِـهَارَةٍ :: وَيَقْتَاتُ نَــسْبَهُ بِـحَتْـمٍ كَــرَايَةٍ
7) - Menghendaki ketenaran dengan segala macam gelar.
8) - Memperkuat nasab dengan stempel, seolah jadi bendera.
Sudah ada 9 bait lain dengan wazan syair yang sama (Thowil) dan temanya sama. Mungkin, kalau jadi 50an bait bisa menjadi Risalah khusus. Tapi ya mboh. Nulisku sak kuduku kok. [badriologi.com]
