Memotong kuku bagian dari sunnah Nabi Ibrahim juga. |
DALAM Surat Al-Baqarah ayat 124, Allah Swt. menguji Nabi Ibrahim as. dengan beberapa kalimat (كلمات), yang menurut Ibnu Abbas ra. diartikan sebagai syariat atau sunnah-sunnah, yang ternyata mampu dipenuhi oleh Nabi Ibrahim alaihis salam. Berikut ayatnya:
وَإِذِ ابْتَلَىٰ إِبْرَاهِيمَ رَبُّهُ بِكَلِمَاتٍ فَأَتَمَّهُنَّ
Artinya:
"Dan (ingatlah), ketika Ibrahim diuji Tuhannya dengan beberapa kalimat (perintah dan larangan), lalu Ibrahim menunaikannya". (QS. Al-Baqarah: 124).
Ibnu Abbas menyatakan, ada 10 jalan syariat (الطريقة الشرعية) yang diberikan Allah Swt. Lima (5) sunnah ada dalam kepala, dan lima (5) sunnah atau syariat sunnah lainnya ada dalam badan. Berikut ini sunnah yang dikerjakan Nabi Ibrahim as:
- Bersiwak (Baca: Belajar Ngecap ala Pedagang Siwak)
- Berkumur (membersihkan mulut dengan air ketika berwudlu)
- Membersihkan kotoran hidung dengan air ketika berwudlu
- Mencukur kumis
- Dan mencukur rambut
Adapun sunnah fitrah (فطرة: sunnah natural alam manusia) lainnya dalam badan adalah:
- Mencukur bulu ketek
- Memotong kuku
- Memotong bulu kemaluan
- Khitan (membersihkan kotoran dengan memotong kulit kelamin yang menyimpan kotoran dalam)
- Istinja' (membersihkan kotoran usai buang hajat)
Tafsir Ibnu Abbas dalam ayat 124 Surat Al-Baqarah tersebut diabadikan ahli syair dalam dua bait puisi Arab di bawah ini (bahar Thawil):
تمضمض واستنشق وقص الشارب - دوام سواك واحفظ الفرق للشعر
ختان ونتف الإبط حلقٌ لعانة - ولا تنس الاستنجاء والقلم للظفر
Artinya:
"Berkumurlah, bersihkanlah hidung dan potong kumis, selalu bersiwak dan jagalah kepala dengan memotong rambut. Khitan, memotong bulu ketek dan memotong bulu kemaluan, serta jangan lupa istinja' dan memotong kuku (panjang)".
Baca: 7 Wasiat Jibril kepada Nabi Muhammad Hingga Memunculkan Kekhawatiran Ini
Demikian 10 sunnah Nabi Ibrahim as. yang ada dalam Surat Al-Baqarah ayat 124, seperti ditulis dalam Kitab Nasha'ihul Ibad (Bab Usyari), disyarah oleh Syeikh Nawawi al-Bantani dan saya terjemahkan setelah ngaji posonan tiap sore bersama warga desa, Senin Pahing (27 Mei 2019/22 Ramadhan 1440 H). Tanggal 24, 25 dan 26 Mei 2019, ngaji libur. [badriologi.com]