 |
| Dokumen bagasi Lion Air Jakarta-Semarang pada Selasa, 3 September 2019. Harus bayar Rp. 176.000 untuk 8 Kg. |
Oleh M Abdullah Badri
GARA-GARA tidak mengetahui ada kebijakan tentang bagasi pesawat sejak Januari 2019 (kata Mbak Tiket Bandara Soekarno-Hatta), saya harus mengeluarkan biaya tambahan senilai Rp. 176.000 untuk tas berbobot 8 Kg untuk perjalanan Jakarta-Semarang. Per kilogram ditarif Rp. 22.000. Duh.
Lama tidak berpesawat dengan bagasi, saya lumayan kaget dengan tarif dadakan tersebut. Awalnya sih meluncur saja berjalan di hadapan mbak-mbak dan mas-mas yang biasa mencetak kode booking tiket Lion Air di Terminal 1A Bandara Internasional Soekarno-Hatta, Cengkareng, Selasa (3 September 2019).
Bagaimana tidak ngacir bila saya, sebelumnya, sudah mencetak mandiri kode booking ZELMUR dari tiket Lion Air (JT-502) yang saya pesan seharga Rp. 505.600 pada pukul 13:02 WIB (ID Booking: 523292381) untuk keberangkatan pukul 15:30 - 16:35 WIB sampai di Bandara Internasional Ahmad Yani Semarang.
Tarif ini lebih murah saat pesan tiket Pesawat Lion Air JT 507 dari Semarang ke Jakarta (SRG-CGK) pada 28 Agustus 2019 lalu yang senilai Rp. 534.600 untuk keberangkan 29 Agustus 2019 pukul 13:05 - 14:10 WIB.
 |
| Tiket Lion Air JT 0502 dari Jakarta ke Semarang, 3 September 2019. |
Diketahui melintas dengan dua tas gedhe di depan matanya, mbak penjaga tiket Lion Air memanggil supaya salah satu tas yang saya bawa harus ditaruh dibagasi. Katanya, naik ke pesawat tidak boleh membawa dua tas.
Begitu saya berikan tas yang ditimbang berbobot 8 Kg (tas satunya isi Laptop, tidak boleh dibagasikan), saya mengira hanya membayar Rp. 22.000 saja. Saya keluarkan selembar uang 100 ribu ternyata bukannya ada kembalian justru malah diminta menambah Rp. 76.000 lagi.
Baca: Di Perbatasan Kaltara, Nunukan, Produk Makanan Buatan Malaysia Lebih Murah
Ternyata, tarif Rp. 22.000 bukan per 20 kg (yang dulunya gratis), tapi untuk tiap sekilonya untuk jalan dari Jakarta ke Semarang. Innalillah betul karena tanpa dibagasikan pun, saya masih kuat membawa tas itu tanpa sempoyongan.
Andai tahu tarifnya segitu, saya tentu akan kasi tas satunya lagi, yang lebih ringan. Perjalanan pulang dari Cinere - Bandara Cengkareng - A. Yani Semarang - Terminal Terboyo - Jepara, sungguh di luar dugaan.
Gara-gara tas bagasi itu, saya keluar banyak hanya untuk sekedar pulang ke rumah di Ngabul, Tahunan, Jepara, setelah 6 hari (sejak 29 Agustus 2019 hingga 3 September 2019). Mau tahu untuk apa saja kebutuhannya. Oke. Ini dia:
- Tiket Lion Air JT-502 (Rp. 505.600)
- Grab Car dari Cinere (Depok) ke Terminal 1A Lion Air Soekarno Hatta International Airport (Rp. 131.000)
- E-Toll dua kali (Rp. 15.000 + Rp. 7.500 = Rp. 22.500)
- Bagasi 8 Kg ke Semarang (Rp. 176.000)
- Taksi Bluebird dari Bandara Ahmad Yani Semarang ke kawasan Terboyo, Semarang (Rp. 90.000)
- Biaya ngebut sopir Taksi dari Bandara Internasional Ahmad Yani Semarang ke kawasan Terboyo Semarang supaya sampai sebelum pukul 17.00 WIB (Rp. 20.000)
- Ongkos bus Jurusan Semarang - Jepara (Rp. 21.000)
Akumulasi kebutuhan transportasi dari Depok ke Jepara via Lion Air adalah Rp. 966.100. Ini belum biaya membeli E-Toll BCA yang totalnya Rp. 129.000 (Rp. 27.000 [biaya kartu kosong] + Rp. 1.500 [biaya admin Indomaret] + Rp. 100.000 [Top up E-Toll BCA]), yang total seluruhnya menjadi Rp. 1.043.600.
 |
| Biaya membuat Flazz E-Toll BCA |
 |
| Tarif E-Toll dari Cinere ke Cengkareng. |
Bila tanpa biaya bagasi, harusnya hanya habis Rp. 867.600 (sudah E-Toll BCA). Sampai di rumah, uang cash awal di dompet yang di tarik tunai di Cinere, Depok Rp. 500.000 hanya sisa 40 ribu.
"Kok cuma sisa segini mas di dompet?" Tanya istri.
"Ada banyak sebetulnya. Tapi ketinggalan di bagasi Lion Air barusan," jawab saya saat sampai di rumah pukul 19.13 WIB, sambil cengengesan.
Jangan ditiru yah! Bahaya. Iya kalau ban pesawatnya aman. Kalau kempes, Anda harus siapkan biaya tembel ban pesawatnya. [badriologi.com]
