Dari Syaichona Cholil Bangkalan Jarang Ada Bus ke Bungurasih - Lewat Kamal Saja -->
Cari Judul Esai

Advertisement

Dari Syaichona Cholil Bangkalan Jarang Ada Bus ke Bungurasih - Lewat Kamal Saja

M Abdullah Badri
Sabtu, 14 Desember 2019
Flashdisk Ebook Islami

Jual Kacamata Minus
biaya naik kapal dari pelabuhan kamal madura
Foto para penumpang kapal sesaat sebelum mendarat di Pelabuhan Tanjung Perak Surabaya. Dok. pribadi, Jumat, 13 Desember 2019.

Oleh M Abdullah Badri

SELAMA empat hari di Madura zaiarah ke Makam Syaichona Cholil Bangkalan, saya harus menempuh trayek berbeda saat pulang ke Jepara, Jumat pagi, 13 Desember 2019. Ini catatan esai saya saat berangkat: Perjalanan Ziarah ke Makam Syaichona Cholil Bangkalan Madura.

Bila dari Jepara harus pakai bus ke terminal Bungurasih Surabaya lalu melewati jembatan Suramadu, maka, di jalur pulang, trayeknya berbeda. Saya harus lewat kapal Fery di Pelabuhan Kamal, mendarat di Pelabuhan Ujung, Tanjung Perak, baru ke Bungurasih pakai Damri. Bus jurusan Bungurasih dari Bangkalan tidak ada kepastian jadwal. Apalagi di pagi hari seperti saat itu.

Cabut dari kompleks makam Syaichona Cholil Bangkalan Jumat pagi itu, saya catat pukul 05:15 WIB. Karena tidak ada ojek, kendaraan satu-satunya usai Subuh itu (di dekat makam) hanya becak motor (bemo). Tarifnya lumayan, Rp. 15.000,-. Perjalanan dari kompleks makam ke pertigaan Line (angkot biasa) dekat terminal Bangkalan hanya ditempuh 7 menitan.

Tak berapa lama, saya naik Line jurusan ke Pelabuhan Kamal, Bangkalan. Perjalanan mamakan waktu sekitar 20an menit, dan ongkosnya adalah Rp. 10.000,-. Becaknya 15 ribu, angkot Line nya cuma 10 ribu. Hmmm.

Sampai ke Pelabuhan Kamal, langsung ditawari tiket kapal Rp. 5.000,- oleh abang loper koran Radar Madura. Loper koran bisa nyambi jualan tiket kapal juga ternyata. Kreatif. Langsung saya kasi 10 ribu sekaligus dapat koran.

tarif tiket kapal dari kamal ke surabaya tanjung perak
Foto contoh tiket terpadu Pelabuhan Kamal ke Tanjung Perak Surabaya. Foto: dokumen pribadi.

Waktu tunggu datangnya kapal sekitar 30 menitan. Naik ke kapal pukul 06.36 WIB. Pelaaan banget. Nggremet tenan. Kapal mulai berjalan ke Pelabuhan Tanjung Perak pukul 06:52 WIB. Butuh waktu 15 menitan lah untuk duduk di kursi kapal sambil menunggu kapal jalan. Selama itu, para penjual kopi, mie instan dan lainnya mulai bebas berjualan di atas dek kapal, ke penumpang.

Sampai di Tanjung Perak dan turun dari kapal tepat pukul 07:26 WIB. Jadi, perjalanan kapal dari Kamal ke Tanjung Perak butuh waktu 35 menit, dan langsung jalan kaki ke terminal dekat Pelabuhan pakai Damri jurusan terminal Bungurasih.

Naik Damri sambil menunggu sopir jalan tepat pukul 07:40 WIB. Tarifnya murah, Rp. 8.000,-. Ada yang membayar Rp. 5.000. Tapi sepertinya langganan. Saya melihat bapak-bapak berpakaian dinas tentara dan polisi yang membayar lebih murah.

Kata Mas Latif, warga Bulungan Jepara yang saat itu pulang kerja dari Sampang bareng saya, Bus Damri harus sampai ke Terminal Bungurasih sebelum pukul 9 pagi karena Bus Indonesia atau Jaya Utama yang ke Jepara, jadwal berangkatnya sebelum jam 9 pagi.

Betul saja, saya naik Jaya Utama sebelum jam 9, dan berangkat jalan tepat pukul 07:41 WIB, 20an menit sebelum jam 9 lah. Andai telat 5 menit saja, kata Mas Latif, saya harus naik bus jurusan Semarang, turun di Tengguli, baru naik bus tanggung jurusan Kabupaten Jepara.

Tarif bus Surabaya ke Jepara tetap sama seperti saat saya berangkat, yakni Rp. 105.000,- (termasuk tiket makan di Tuban). Sampai di Jepara, di depan rumah, pas pukul 16:32 WIB.

Jadi, untuk pulang, butuh ongkos transportasi dengan rincian berikut:

  1. Becak motor: Rp. 15.000,-
  2. Line ke Kamal: Rp. 10.000,-
  3. Tiket kapal: Rp. 5.000,-
  4. Tiket Damri: Rp. 8.000,-
  5. Tiket Jaya Utama (Surabaya): Rp. 105.000,-

Totalnya jadi Rp. 143.000,-. 

Kalau pas berangkat, ongkosnya habis Rp. 200.000,- pas. Berikut rinciannya:

  1. Bus Jaya Utama (Jepara): Rp. 105.000,-
  2. Bus Jurusan Sumenep Turun Tangkel: Rp. 20.000,-
  3. Line langsung ke kompleks Makam Syaichona Cholil: Rp. 80.000,-

oleh-oleh khas madura berupa kaos bergambar
Kaosnya lansung dipakai oleh kakak dan adik saat sampai di rumah. Foto: dokumen pribadi.

Di rumah, kedua anak saya ternyata sudah menunggu oleh-oleh kaos Madura. Soal biaya penginapan, silakan baca esai berjudul: Mencari Penginapan Peziarah Syichona Cholil, Mertajasah, Bangkalan. [badriologi.com]

Flashdisk Ribuan Kitab PDF

close
Iklan Flashdisk Gus Baha