Poster pengumuman acara Anjangsana Marka Bangsa, Ahad (17 Oktober 2021). Foto: Marka Bangsa. |
Oleh M. Abdullah Badri
SEJAK 2018, Marka Bangsa sudah aktif menggelar diskusi tematik tiap malam Kamis. Kini, sejak 2019, majelis diskusi mereka berganti ngaji kitab kuning tiap malam Ahad. Dan diikuti antara 10-30 anggota (pas khataman bisa 50an orang).
Di luar diskusi dan ngaji rutin, setidaknya Marka Bangsa sudah menggelar tiga agenda publik yang diadakan maraton pada tahun 2019 ―sebelum pandemi menyerang public sphere hingga sepi dari hajatan sosial apapun.
Berikut ini beberapa agenda Marka Bangsa yang sempat digelar:
- Bedah Buku "Meneguhkan Jepara Bumi Aswaja" (Agustus 2019)
- Pelatihan Oneday Menulis Esai (29-30 Juni 2019)
- Ngaji Posonan Islam Nusantara (25-27 Mei 2019)
Pada tahun 2021 ini, kegiatan publik hendak digelar Marka Bangsa dalam rangka peringatan Hari Santri, tapi harus selain kegiatan seminar, bedah buku, ngaji tematik, atau training. Baca: Hizib Kailani dari Kiai Ubadillah Noor.
Karena beriring Hari Santri, muncullah gagasan acara bertajuk Anjangsana Ulama', yang diisi dua agenda: ziarah dan dialog bertema "Masa Depan Santri di Akhir Zaman", bersama Rais Syuriah NU Jepara: KH. Ubaidillah Noor Umar.
Acara insyaAllah digelar pada Ahad pagi-sore, 17 Oktober 2021. Semua peserta (maksimal 50 orang), diajak ziarah ke Pulau Mandalika. Setelah itu, mereka beristirahat di Ponpes Darul Ulum, Bandungharjo, Donorojo, yang diisi dialog dua arah, ngaji eskatologi dan futurisme santri.
Awalnya, ziarah hanya terkhusus peserta. Karena Kiai Ubaidillah Noor Umar berkehendak ziarah ke Mandalika pula, ya ahlan wa sahlan wa syukron jazila, kiai. Sungguh senang.
Bila Anda berminat ikut dalam acara ini, silakan kontak Ketua Marka Bangsa: Mas Arif Hakim. Nomornya ada di banner postingan ini. Saya sekeluarga insyaAllah juga ikut. Meski berbiaya mandiri, ini adalah acara rihlah yang berkah bagi saya. [badriologi.com]