Pahala Jalan Kaki ke Masjid yang Lebih Jauh - Sebab Nuzul Surat Yasin Ayat 12 -->
Cari Judul Esai

Advertisement

Pahala Jalan Kaki ke Masjid yang Lebih Jauh - Sebab Nuzul Surat Yasin Ayat 12

M Abdullah Badri
Jumat, 16 Agustus 2019
Flashdisk Ebook Islami

Jual Kacamata Minus
pahala orang jalan kaki ke masjid dan yang menciptakan sunnah hasanah
Pahala jalan kaki ke masjid yang lebih jauh ternyata lebih agung daripada jalan ke masjid yang lebih dekat, sebagaimana terungkap dalam sebab turunnya Surat Yasin ayat ke-12. Foto: istimewa. 

Oleh M Abdullah Badri

BILA ayat 10 dan 11 Surat Yasin menjelaskan kesia-siaan memberikan peringatan kepada orang yang jelas-jelas tidak beriman (Peringatan Untuk Orang Kafir Itu Sia-sia - Tafsir Surat Yasin Ayat 10-11), maka, ada ayat ke-12 selanjutnya, Allah mempertegas bahwa apapun amal yang dilakukan oleh manusia akan dicatat oleh Allah Swt., baik maupun buruk.

إِنَّا نَحْنُ نُحْيِي الْمَوْتَىٰ وَنَكْتُبُ مَا قَدَّمُوا وَآثَارَهُمْ ۚ وَكُلَّ شَيْءٍ أَحْصَيْنَاهُ فِي إِمَامٍ مُبِينٍ

Artinya:
"Sesungguhnya Kami menghidupkan orang-orang mati dan Kami menuliskan apa yang telah mereka kerjakan dan bekas-bekas yang mereka tinggalkan. Dan segala sesuatu Kami kumpulkan dalam Kitab Induk yang nyata (Lauh Mahfuzh)". (QS. Yasin: 12)

Tafsir makna "menghidupkan orang-orang mati" adalah besok di hari kiamat atau di kuburan. (Mereka dihidupkan) untuk menjawab malaikat mungkar dan nakir, atau (maksud lainnya, Allah Maha Kuasa untuk) menghidupkan hati-hati yang mati, sebab engkau (Muhammad) telah memberikan peringatan.

Baca: 5 Makna Kata "Yasin" dalam Surat Yasin - Menurut Ahli Tafsir

Tafsir arti kalimat "Kami menuliskan apa yang telah mereka kerjakan dan bekas-bekas yang mereka tinggalkan" adalah bahwa Kami (Allah) telah memerintahkan malaikat kiraman katibin untuk mencatat amal perbuatan (baik buruknya) orang-orang kafir.

Sebagian ahli menafsirkan makna آثَارَهُمْ (bekas-bekas yang mereka tinggalkan) sebagai "bekas langkah-langkah ke masjid", sebagaimana diungkapkan Ibnu Abbas tentang sabab nuzulnya ayat di atas, yang ia jelaskan sebagai berikut:

Sekelompok sahabat Ansor pernah mengadu kepada Nabi Muhammad Saw. karena rumah mereka jauh dari masjid. Agar dekat dengan masjid, mereka ingin membangun rumah di sekitar masjid saja. Turunlah ayat وَنَكْتُبُ مَا قَدَّمُوا وَآثَارَهُمْ.

Dari kisah di atas dapat dipahami bahwa siapa saja yang berjalan jauh menuju masjid, pahalanya lebih agung daripada mereka yang jarak menuju masjidnya lebih dekat. Hal ini sesuai dengan sabda Rasulullah Saw.,

ألا اخبركم بما يمحو الله الخطايا وترفع به الدرجات إسباغ الوضوء على المكاره وكثرة الخطوات إلى المسجد وإنظارالصلاة بعد الصلاة

Artinya:
"Bukankah telah aku kabarkan kepada kalian tentang perbuatan yang Allah akan mengampuni banyak kesalahan (karenanya), dan Allah mengangkat banyak derajat; yakni menyempurnakan wudlu di saat tidak ingin (misalnya karena dingin), memperbanyak langkah ke masjid dan menunggu antara dua shalat". 

أعظم الناس أجرا فى الصلاة أبعدهم يمشي إلى المساجد والذي ينتظر الصاة بعد الصلاة حتى يصلها مع الإمام أعظم أجراً من الذى يصلي ثم ينام ثم يصلى

Artinya:
"Pahala paling agung bagi manusia dalam shalat adalah mereka yang paling jauh berjalan menuju masjid-masjid. Mereka yang menunggu shalat setelah usai shalat (antara dua waktu shalat) sehingga dia bisa melaksanakan shalat bersama imam, pahalanya lebih agung daripada mereka yang shalat, tidur, lalu shalat lagi".   

Tafsir lain tentang kata آثَارَهُمْ, adalah "warisan tradisi baik (sunnah hasanah) yang shalih dan tetap diamalkan setelah wafatnya (pencipta sunnah hasanah) tersebut", sebagaimana Nabi Muhammad Saw. bersabda,

من سن سنة حسنة فله أجرها وأجر من عمل بها من بعده من غير أن ينقص من أجورهم شيئ ومن سن سنة سيئة كان عليه وزرها ووزر من من عمل بها من غير أن ينقص من أوزارهم شيئ

Artinya:
"Siapa saja yang membuat tradisi baik maka dia akan mendapatkan pahalanya serta (pahala) dari orang-orang yang mengamalkannya tanpa dikurangi sama sekali. Dan barangsiapa yang menciptakan tradisi buruk, maka dia akan mendapatkan dosanya beserta dosa-dosa orang yang mengikuti (tradisi buruk itu) tanpa berkurang sama sekali dosanya".

Kalimat yang bermakna "Dan segala sesuatu Kami kumpulkan dalam Kitab Induk yang nyata (Lauh Mahfuzh)". Artinya, tidak ada yang rahasia di hadapan Allah Swt. Semuanya terjaga, terhitung dan tertera penjelasannya dalam Lauhil Mahfudz.  

Demikianlah tafsir Surat Yasin ayat ke-12 yang menjelaskan pahala orang yang berjalan menuju masjid dan balasan bagi orang-orang menciptakan tradisi, baik maupun buruk, diterjemahkan penulis dari Kitab Syarah Tafsir Yasin karya Syaikh Hamami Zadah, Jumat waktu maghrib, 16/08/2019. [badriologi.com]

Flashdisk Ribuan Kitab PDF

close
Iklan Flashdisk Gus Baha