Cara Warga mBulu Menolak Buya Nasir -->
Cari Judul Esai

Advertisement

Cara Warga mBulu Menolak Buya Nasir

Badriologi
Kamis, 22 Oktober 2020
Flashdisk Ebook Islami

Jual Kacamata Minus
kasus buya nasir yang meresahkan warga jepara mbulu
Komentar tentang Nasir di Jepara yang meresahkan. Foto: badriologi.com.

Oleh M Abdullah Badri

"Ngajinya sesat, nggak apa-apa. Alirannya sesat, nggak apa-apa," kata Nasir sendiri di mBulu, 17 Oktober 2020. 

Orang-orang yang punya kepentingan politik harusnya mendukung Nasir pindah dari Jepara. Buatlah pernyataan. Tulisalah rilis. Ini momentum buat kalian untuk mencari massa dukungan Pilkada Jepara yang digelar tidak lama lagi. Sayangnya, mereka masih berhitung secara politik tentang kasus Nasir ini. Masih was-was antara untung dan rugi.  


Saya klaim, warga erte setempat Majelis Al-Jailani digelar, mayoritas mendukung Nasir keluar dari Jepara. Sayangnya, mereka itu ewuh (bisa dimaknai malu, sungkan, takut atau tak bernyali). 

Kiai Setempat berinisial "SN" juga tidak digubris sarannya oleh orang-orang berpengaruh di Ponpes dan lingkungan Nasir bergaya dengan sorban rokernya. Demikian kabar yang saya terima dari warga RT setempat.  

Harusnya, warga erte setempat juga segera dan serentak membubuhkan tanda tangan menolak Nasir hadir di mBulu, Jepara kota. Mengapa? Karena hal itu sangat efektif untuk menutup status saya soal Nasir di hari-hari berikutnya. 


Daripada saya menulis terus-terusan, lebih baik warga mBulu bubuhkan tandatangan menolak kehadiran Nasir. Lalu, saya berhenti memopulerkan dia.
  
Tidak usah takut. Tidak usah ewuh. Warga mBulu itu urban. Rasional dan paham risiko. Daripada diam, bubuhkanlah tanda tangan. Serentak dan bersama. 

Malu untuk daf'ul mafasid (menolak potensi kerusakan) adalah mafsadah (kerusakan). Al-Haya' Minal Iman (malu bagian daripada iman) itu bukan dalam kontek ewuh, tapi dalam konteks isin atau malu melihat warga tetangganya akan stres karena orang lain menebar benih potensi mafsadah.  


Mumpung belum ada yang stres, bubuhkanlah tanda tangan. Nasir itu angel dikandani. Angel..angel. Apalagi yang sudah masuk perangkapnya; jama'ah yang ndolohok fanatik itu. 

Jangan sampai Nasir berhasil lolos menyelenggarakan pengajian akbar pada 26/28 Oktober 2020 (pas Hari Santri dan Maulidan). Repot nanti orang-orang mBulu. [badriologi.com]

Keterangan:
Tulisan ini dimuat pada 20 Oktober 2020 di Facebook penulis. 

Flashdisk Ribuan Kitab PDF

close
Iklan Flashdisk Gus Baha